• Home
  • Riau Raya
  • Pendirian PLTA Koto Panjang Menenggelamkan 13 Desa, Krisis Listrik di Riau Jadi Perhatian Dahlan Iskan
Senin, 14 Oktober 2013 11:45:00

Pendirian PLTA Koto Panjang Menenggelamkan 13 Desa, Krisis Listrik di Riau Jadi Perhatian Dahlan Iskan

Dahlan Iskan
riauone.com, Kampar, Riau - Krisis listrik yang terjadi di Riau mendapat perhatian Menteri BUMN Dahlan Iskan. Tokoh yang sedang berjuang menyehatkan perusahaan negara tersebut berjanji mencarikan solusi terbaik. Kunjungan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Pelatihan P4S Kubang Jaya Kecamatan Siakhulu Kabupaten Kampar pada Ahad (13/10/13) sangat dimanfaatkan Bupati Kampar Jefry Noer. 

Pada sambutannya Bupati Kampar Jefry Noer bukan sekedar menyampaikan program Lima Pilar yang diusungnya. Pada kesempatan itu Jefry Noer juga menyampaikan kondisi listrik yang sering mati bahkan hampir tiga kali setiap harinya. 

" Kepada Pak Menteri kami bermohon untuk mencarikan solusi agar listrik mati yang hampir tiga kali setiap harinya dapat teratasi,"harap Jefry Noer. 

" Untuk acara ini pak menteri karena seringnya listrik mati kami menggunakan mesin genset agar acara ini tetap terlaksana dengan baik,"tuturnya. 

Bahkan Jefry Noer berkisah tentang awal pendirian PLTA Koto Panjang yang menenggelamkan 13 desa yang dulunya berada di Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. 

" Untuk itu sekali lagi kami bermohon kepada Bapak Menteri agar kedepan listrik tidak mati lagi dan masyarakat bisa menikmati penerangan listrik,"harapnya. 

Menanggapi hal tersebut dalam sambutannya Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan sebagai Menteri BUMN dirinya bertanggung jawab untuk menyelesaikan agar listrik tidak mati," Meskipun saya bukan Dirut PLN lagi akan tetapi saya ikut bertanggung jawab agar persoalan listrik di Riau ini dalam waktu dekat segera dapat teratasi,"janjinya. 

Dikatakannya disaat dirinya menjabat Dirut PLN sudah berupaya agar listrik di seluruh wilayah Indonesia bisa teratasi," Namun belum genap tiga tahun saya menjabat Dirut PLN Bapak Presiden memanggil saya dan meminta saya untuk menjadi Menteri BUMN,"ujarnya. 

" Saat saya dipanggil Bapak Presiden dan meminta saya menjadi Menteri BUMN awalnya saya menolak sebab dihadapan Bapak Presiden saya mengungapkan bahwa pekerjaan saya belum selesai untuk mengatasi listrik di wilayah Medan dan termasuk di Riau ini,"urainya. 

"Terkait persoalan listrik ini saya ikut bertanggug jawab dan saya punya hutang di Riau ini untuk itu saya akan bereskan serta akan ikut mengawal agar listrik di Riau ini bisa teratasi secepatnya,"tegasnya.(roc/rtc)
Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified