Minggu, 10 Mei 2020 20:03:00
Penghulu Sungai Berbari Pusako Siak Membuat Kesepakatan Bersama Covid 19
RIAUONE.COM,SIAK- Penghulu Kampung Sungai Berbari, Ibnu Sinar, Kecamatan Pusako, Telah membuat kesepakatan bersama mana yang masuk kriteria penerima bantuan terkait covid 19 termasuk penyakit bawaan dalam keluarga. Orang tua yang non produktif, Nelayan, yang bagian transportasi ya itu seperti sampan penyeberangan itu mungkin terdampak.
"Karena mereka biasanya 1 hari penghasilannya Rp 200.000 sampai Rp 300.000, tapi selama Covid ini mau mencari Rp 100.00 saja perharinya pun pahit, disebabkan sepinya orang yang nyeberang," ungkap Ibnu. Minggu,(10/5/2020).
Tidak hanya itu sambungnya, Jualan makanan yang ada di sekolah-sekolah juga ikut terdampak, jadi orang tersebut semuanya sudah kita data, untuk menerima bantuan tersebut sesuai dari kategori, karena mayoritas masyarakat kita di sini Pekebun dan Pekerja. Terangnya
Menurut Penghulu Ibnu, Karena saat sekarang ini contohnya sawit masih bisa berjalan tetap panen, dan hasil sawit masih bisa dijual dan di produksi, tak ada penghambatan dari Pemerintah maupun Pemerintah Kampung, terus perusahaan masih bisa beroprasional seperti biasa, jadi saya rasa untuk masyarakat petani untuk untuk Kampung kita tidak terdampak. Katanya
Masyarakat Kampung Sungai Berbari ini 222 KK dan 850 jiwa, yang menerima terdampak Covid ini terdata BLT masuk di APBN Dana Desa sekitar 20 orang, semua itu berebut mendata, baik dari UMKM dan Usaha Kecil Menengah mereka langsung turun mengambil data, dari fasilitator Desa juga ngambil data. Cerita Penghulu
"Jadi Kampung Sungai Berbari sekarang ini tidak kebagian orang, karena orang itu kemaren sudah kita masukan ke Dinas Sosial. Alhamdulillah 75 orang yang diajukan ke Dinas Sosial kemaren, itu ada sekitar 65 orang masuk dan 15 orang yang tidak masuk ini yang kita godok masuk ke BLT," terang Ibnu Sinar.
Hasil kesepakatan musyawarah, Kami juga menambah anggaran untuk Covid-19 ini yang sebelumnya sudah di anggarkan untuk cuci tangan, penyemprotan setiap minggu, sesuai acuan dari dana APBN itu 25%. Ketika sudah kami anggarkan setting pembangunannya dengan nilai sebesar Rp 180 juta, jadi nanti berapa yang dapat di BLT dan sisanya nanti mau kita masukan ke Dana Antisipasi. Paparnya
Ibnu menjelaskan, Dana antisipasi itu yang dimaksud kita tidak menutup kemungkinan hal ini akan terjadi seandainya tutup nantinya pabrik sawit tidak menerima buah, perusahaanpun berhenti beroperasi, maka inilah kita mempunyai dana cadangan mengantisipasi dampak betul Covid-19 itu, dan ini juga kesepakatan hasil musyawarah semalam.
"Kami tetap menyiapkan anggaran untuk Covid ini, dan kalau ini tidak ada pembatasan seperti sawit masih lancar saja, dan sawit juga tak sampai Rp 500 perkilo sampai di lapangan ini tidak akan kita cairkan Dananya, dan akan kita kembalikan untuk disilpakan, namun disebaliknya jika sawit tidak dibeli lagi orang mau tak maulah harus di cairkan, itupun harus melalui Musyawarah Kampung (Muskam) kembali untuk penyerahannya," paparnya lagi.
Ditanya tentang Kepedulian Perusahaan Setempat Dampak Covid-19
Penghulu Sungai Berbari Ibnu Sinar mengatakan, Memang saat mengadakan penyemprotan Masal pertama dulu terkait Covid-19 ini, pernah sekali dibantu oleh pihak PT Arara Abadi lebih kurang 35 liter disinfektan.
"Jika memang perusahaan tersebut ingin berpartisipasi terhadap Kampung Sungai Berbari dampak Covid-19 ini, tolong adakan seperti Masker, sabun pencuci tangan, vitamin dan Sembako," harap Ibnu.
Dikatakannya lagi, pihak Kampung Sungai Berbari juga pernah menyampaikan ke pihak humas perusahaan tentang ada permintaan perhatian atau kontribusinya bagaimana bisa meningkatkan imun tubuh, terutama warga kita yang Lansia, mempunyai penyakit-penyakit bawaan dan balita, namun sampai sekarang belum ada.
"Setidaknya ada sedikit kontribusinya, karena Kampung Berbari ini masuk lintasan perusahaan, dan ada sedikit lahan perusahaan yang masuk di kawasan kita, karna perusahaan ini perusahan pengelolaan Kayu kebun, jadi tempat kita juga mengeluarkan Produksi," pinta Penghulu.
Laporan : Masroni