Jumat, 19 Juni 2020 10:09:00
Pentingnya Mental dan Spritual Sebagai Penentu Pembangunan Fisik
MERANTI, riauone.com - Untuk menyukseskan pembangunan suatu daerah tidak cukup hanya dengan melaksanakan pembangunan Infrastruktur saja, tetapi harus juga diiringi dengan pembangunan mental dan spiritual masyarakat.
Karena, sebaik apapun realisasi pembangunan infrastruktur, jika tanpa diiringi dengan pembangunan mental dan spiritual, maka tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan perekonomian.
Untuk itulah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, Riau, menekan hal tersebut agar bisa dipahami dan dijalani seluruh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasyim menekankan pentingnya pembangunan mental dan spritual masyarakat sebagai faktor penentu keberhasilan pembangunan fisik. Sehingga, Pemkab mencantumkan kata Madani dalam visi dan misi kabupaten.
Adapun pembangunan mental dan spiritual yang dimaksud, sebutnya, dengan membangun tubuh dan mental masyarakat yang dimulai sejak bayi. Caranya dengan memberikan makanan bergizi seimbang, sehingga generasi muda Meranti tumbuh dengan sehat dan cerdas. Selanjutnya diberikan pengetahuan melalui pendidikan dan nilai-nilai agama.
"Dengan begitu kita bisa menciptakan generasi muda Meranti yang kuat, cerdas, serta berakhlak mulia. Inilah yang akan dijalankan oleh Pemkab Meranti dalam upaya menggesa pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya baru-baru ini.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur fisik sangat penting sebagai penggerak roda perekonomian disuatu daerah. Oleh karena itu, Pemkab Kepulauan Meranti masih terus fokus mengelola dana APBD dan mencoba meraih dana APBD Provinsi dan Pusat. Guna untuk membangun infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, air bersih, listrik dan lain sebagainya.
"Kita akan terus memperjuangkan pembangunan infrastruktur fisik. Namun, karena besarnya dana yang dibutuhkan tentunya tidak cukup hanya mengandalkan kekuatan dana APBD Meranti saja, tapi harus pula didukung oleh dana provinsi dan APBN.
Agar dapat alokasi dana pusat, menurut Wabup, Meranti harus mampu menjadi perhatian pusat. Salah satu yang menjadi ikon andalannya adalah potensi sagu yang diolah menjadi berbagai produk seperti beras sagu, mie sagu, dan beraneka makanan dan minuman yang nikmat.
Centra Industri Sagu Sebagai Pendongkrak Ekonomi Daerah
Disamping itu, saat ini Pemkab Kepulauan Meranti telah berhasil meraih dana pusat yang digunakan untuk membangun Centra Industri Sagu di Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur. Centra ini akan dioperasikan untuk mengolah hasil jebun sagu masyarakat. Dengan begitu, harga sagu akan menjadi lebih baik dipasaran. Tentunya semakin meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, khususnya para petani sagu.
"Melalui centra ini nantinya kita akan mengolah berbagai jenis olahan berbahan sagu untuk dipasarkan ke berbagai daerah, serta luar negeri. Kita optimis ini akan berhasil, apalagi didorong oleh pemerintah pusat melalui kementerian terkait," ungkap Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisdagperinkopUKM), Mohamad Azza Faroni, baru-baru ini.
Bahkan, kata Azza lagi, pengolahan serta pemasaran berbagai produk melalui centra ini dengan menggandeng UKM dan koperasi yang ada di Meranti. Sehingga, pengelolaan produk makanan dari sagu ini betul-betul sukses dan laku di pasaran.
Sedangkan untuk kebutuhan bahan baku, sagu, sebutnya, maka seluruh kilang sagu sekitar yang merupakan milik masyarakat diajak bekerjasama sebagai penyuplai. Adapun olahan yang akan dihasilkan oleh Centra Industri berupa beras sagu, mie sagu, kerupuk, dan lainnya.
"Program ini menjadi atensi oleh kementerian perindustrian. Mudah-mudahan berjalan sukses. Apalagi dalam pengoperasiannya akan dijadikan unit khusus. Artinya, akan ada kepala unit pengelola yang ditunjuk oleh Pemda maupun kementerian," tutup Azza. (Adv)