Kamis, 30 September 2021 08:28:00
Permuda Penggunaan Alat E-voting, DPMD Inhil Gelar Pelatihan
TEMBILAHAN- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Indragiri Hilir, menggelar pelatihan penggunaan sistem alat Elektronik Voting (E-voting) di Aula Hotel Telaga Puri, Tembilahan.
Pelatihan E-voting ini menghadirkan narasumber dari Bandung Dhiar Rionaldy dan di ikuti peserta kurang lebih ada 9 orang, nantinya akan menjadi operator saat pemilihan Kepala Desa.
Narasumber E-voting Dhiar Rionaldy menjelaskan bahwa penggunaan alat e-voting ini melalui beberapa proses tahapan. Pertama peserta menggunakan KTP-el yang ditempelkan ke alat E-voting untuk membaca kartu, hingga proses loadingnya sampai 95% selanjutnya memasukkan sidik jari pemilik KTP-el agar mencapai 100%.
"Setelah KTP-el tersebut terbaca oleh sistem, kemudian peserta akan diberikan kartu Smart Card Pemilu Elektronik, yang kita gunakan ke alat E-voting selanjutnya, setelah memasukkan smart kartu itu ke alat e-voting yang ke II maka di layar komputer akan muncul calon kepala Desa yang akan dipilih," katanya saat ditemui di ruang, Selasa (28/9/21).
Setelah memilih, lanjut Dhiar peserta akan menerima bukti pemilihan berupa kertas yang akan di masukkan kedalam kotak Tempat Pungutan Suara (TPS).
"Jadi di sistem itu dimelalui beberapa proses tahapan dan diakhiri dengan data yang sudah di rekap langsung oleh alat e-voting ini," jelasnya.
Selanjutnya ia mengatakan sejauh ini menurut pengalamannya yang pernah melakukan bimbingan di berbagai provinsi dan kabupaten lain, tidak menemukan kecurangan dalam menggunakan alat E-voting ini.
"Pak Mentri pernah mengatakan kalau tingkat keamanan dari alat ini 99,9% artinya sangat minim sekali tingkat kecurangan yang bisa dilakukan melalui alat ini, seperti pengalamannya di beberapa tempat seperti kabupaten Nagam Provinsi Sumatera Barat, Barito kula Provinsi Banjar Masin, dan kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan untuk di provinsi Riau sebelumnya sudah pernah pada tahun 2015 dan 2017 di Indragiri Hulu juga menggunakan sistem e-voting dan untuk kabupaten Indragiri Hilir, ini perdana," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala DPMD Kabupaten Indragiri Hilir, Budi N Pamungkas, melalui Kepala Seksi Penataan dan Admistrasi Pemerintah Desa Feriawan Melpi mengatakan pelatihan ini dilakukan agar saat pelaksanaan pemilihan berlangsung tidak mengalami kendala.
"Alhamdulilah tahun ini kita dapat 1 pilot projects di satu desa 4 alat untuk 4 TPS, 4 TPS ini untuk desa Karya Tani di kecamatan Kempas, jika pilot projects ini memang berhasil dan masyarakat lebih di mudahkan, mungkin tahun depan bisa ditambah," ujarnya.
Saat ditanya kenapa harus desa Karya Tani yang dipilih untuk dijadikan pilot projects sedangkan yang mengikuti pemilihan ini masih ada 95 lainnya. Ia menjelaskan penggunaan alat ini, awal-awalnya dulu sebelum menggunakan alat ini, syarat-syaratnya kan harus aliran listrik.
"Yang ke 2 fasilitas disana memadai nggak, kalau kita membawa alat, inikan alatnya sensitif, pasti kita cari arahnya yang bisa jalan laut, kita sampaikan sama pak Bupati dan pak Bupati setujunya di desa Karya Tani Kecamatan Kempas," sebutnya.
Ia melanjutkan bahwa ini sudah keluar surat keputusannya bahwa desa yang dipilih untuk pilot projects adalah Desa Karya Tani Kecamatan Kempas kabupaten Indragiri Hilir.
"Mungkin alasannya karena kesana jaraknya tidak jauh, kemudian aliran listrik di semua TPS cukup. Dan kita punya 4 alat ini maksimal 1 TPS 500 pemilih, artinya kenapa kita memilih desa Karya Tani karena di sana 1 TPS ada 338 Data Penduduk Tempatan (DPT). Ini bukan karena ketidak mampuan alat, tetapi ini untuk menghindari kerumunan massa saat pemilihan di tengah Pandemi," pungkasnya.(*)