• Home
  • Riau Raya
  • Pesisirnews Taja Seminar Wawasan Kebangsaan dan Dialog Interaktif
Kamis, 28 Mei 2015 13:25:00

Pesisirnews Taja Seminar Wawasan Kebangsaan dan Dialog Interaktif

Seminar Wawasan Kebangsaan dan Dialog Interaktif yang digelar Pesisirnews, Rabu (27/5/2015) di Tanjungsamak Kecamatan Rangsang. Terlihat puluhan peserta antusias mengikuti kegiatan ini.

MERANTI,RIAUONE.COM - Dalam rangka menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir 2015 mendatang, media online pesisirnews.com menggelar seminar wawasan kebangsaan dan dialog interaktif di Aula Kecamatan Rangsang, Tanjung Samak, Rabu (27/5/2015) pagi kemarin.

Seminar yang bertemakan "Meningkatkan Kepekaan Masyarakat terhadap Ancaman Global dalam Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015" tersebut, panitia menghadirkan narasumber dari Akademisi Budiman SE MM, Kasat Binmas Polres Meranti AKP Rustam, Danramil 04 Tebingtinggi Kapten Inf Sahman Sinaga dan Sekretaris Disperindag Kepulauan Meranti Rokhaizal Spd.MPd.

Dalam kesempatan, panitia pelaksana Abu Hanifah Amd, mengucapakan terima kasih kepada para audiens khususnya narasumber karena berkenan hadir pada kegiatan tersebut. "Tanpa kehadiran bapak dan ibu seminar ini tidak akan berjalan seperti yang diharapkan," katanya kepada para audiens.

Pada kesempatan itu juga, narasumber dari kalangan Akademisi Kabupaten Kepulauan Meranti, Budiman SE, MM menuturkan, munculnya ideologi MEA merupakan konsep yang mulai digunakan dalam Declaration of ASEAN Concord II (Bali Concord II), Bali, Oktober 2003 lalu. MEA adalah salah satu pilar perwujudan ASEAN Vision, bersama-sama dengan ASEAN Economic Community (AEC atau Masyarakat Ekonomi ASEAN-ME), ASEAN Security Community (ASC), dan ASEAN Socio-cultural Community (ASCC).

MEA merupakan tujuan akhir ekonomi seperti dicanangkan dalam ASEAN Vision 2020. Langkah untuk memperkuat kerangka kerja MEA bergulir di tahun 2006 antara lain dengan formulasi blue Print atau cetak biru yang berisi target dan waktu penyampaian MEA dengan jelas. Mempertimbangkan keuntungan dan kepentingan ASEAN untuk menghadapi daya saing global diputuskan untuk mempercepat pembentukan MEA dari 2020 menjadi 2015.

Dengan dicepatkannya pembentukan MEA ini, tentunya akan bersentuhan langsung dengan masyarakat baik dampak positif maupun negara. Dengan begitu, ujarnya, masyarakat harus peka menghadapi MEA melalui tindakan pemahaman Ideologi, falsafah, dan Cita-cita Pancasila.

“Dengan Penuh Kesadaran ucapkan Aku Cinta Indonesia. Cinta Negara Indonesia, dan Cintai Produk Indonesia,” ajaknya kepada peserta.

Dalam mewujudkan MEA 2015 mendatang, katanya, ada 4 pilar yang harus diterapkan sesuai kesepakatan para pemimpin-pemimpin ASEAN. Diantaranya Pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara dan kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global.

“Sebagai pasar tunggal dan basis produksi, ASEAN memiliki 5 elemen utama yaitu, aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran modal yang lebih bebas, aliran bebas tenaga kerja terampil,” jelasnya.

Ia menguraikan, untuk mewujudkan kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi maka diperlukan beberapa elemen penunjang untuk mencapai itu semua. Elemen-elemen tersebut seperti, kebijakan persaingan usaha, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pembangunan infrastruktur, perpajakan dan E-commerce.

Sementara itu, Kapten Inf Sahman Sinaga mengatakan perlunya menanamkan cinta tanah air dengan upaya menjaga kesatuan NKRI. Dengan demikian tanah air Indonesia akan terhindar dari ancaman pasar bebas MEA 2015 mendatang.

"Contohnya mencegah peredaran narkoba, memantau ilegal logging, ilegal fishing, mengingat Kabupaten Meranti merupakan wilayah perbatasan langsung dengan Malaysia dan singapur," ulasnya.

Sedangkan Kasat Binmas AKP Rustam Efendi yang mewakili Kapolres Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH, MSi mengatakan dengan dicepatkannya pembentukan MEA maka Indonesia berpeluang besar digerus oleh penyalahgunaan narkoba mengingat Indonesia merupakan wilayah strategis pasar bebas pada pembentukan MEA nantinya.

"Ini yang harus kita antisipasi bersama. Karena dampaknya akan berpengaruh besar terhadap penerus bangsa. Namun dampak possitifnya akan meningkatkan stabilitas ekonomi masyarakat itu sendiri," imbuhnya.

Hal yang sama disampaikan Sekretaris Disperindagkop Kepulauan Meranti. Pembentukan MEA itu sendiri, dikatakannya akan berdampak positif bagi keberlangsungan hidup masyarakat dan negara, khsusnya Kabupaten Meranti.

“Yakni, kekuatan produksi dalam negeri meningkat secara kualitas dan kuantitas, mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat dan stabilitas ekonomi, menambah devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor, memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk bekerja,” bebernya.

Sedangkan dampak negative, disebutkannya, seperti barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar dan orang-orang asing akan lebih leluasa mengekploitasi alam Indonesia serta persaingan yang sangat ketat.

“Jika kita kalah dalam bersaing maka pengangguran akan merajalela dan tentunya kemiskinan akan semakin banyak,” tuturnya.

Seminar yang diikuti seratusan peserta itu turut dihadiri oleh jajaran Polres Meranti, jajaran Koramil 04 Tebingtinggi, dan Sekcam Rangsang dan sejumlah pegawai kecamatan.(uzi)

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified