SOLO, RIAUONE.COM - Penjabat (Pj) Bupati, H Edy Kusdarwanto mengungkapkan komitmennya untuk mengembalikan Kepulauan Meranti sebagai sebuah bandar besar di Selat Malaka, seperti halnya di zaman kerajaan Siak dahulu.

 

"Kita akan kembalikan kejayaan itu. Dimana Selatpanjang sebagai ibu kota kabupaten menjadi pusat perdagangan sejak era kerajaan Siak zaman dahulu," kata H Edy setelah berkunjung ke Solo untuk mempelajari pengelolaan disana beberapa hari lalu.

 

Dengan semua potensi yang dimiliki Kepulauan Meranti, mulai dari tambang minyak dan gas, timah, serta Sagu berkualitas, Pj H Edy

optimis daerah yang terletak dijalur perdagangan internasional (Selat Melaka, red) dan berbatasan dengan negara tetangga Malaysia serta dan Singapura, akan menjadi besar.

 

Salah satunya dengan cara melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses pembangunan. "Jadi saya ingin membangun dengan melakukan pendekatan kultural budaya, masyarakat tidak lagi hanya sebagai objek, tapi juga menjadi subjek pembangunan

tanpa meninggalkan kearifan lokal daerah," sebutnya

 

Hal itu, lanjutnya, sekaligus sebagai modal menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah didepan mata.

 

Saat kunjunganya kerjanya di Solo, Pj Bupati H Edy Kusdarwanto bersama rombongan menyempatkan diri meninjau beberapa pasar tradisional disana, seperti pasar Selter, pasar Burung dan Ikan dikawasan Depok Manahan Solo, pasar Ngundi Rejeki Gilingan di Ahmad Yani, pasar Gede, pasar Tanggul dan pasar Gading.

 

Berbagai cara pengelolaan pasar dipelajari di Solo, mulai dari sistem managemen, pengelolaan pasar yang mengedepankan aspek keindahan, keteraturan tanpa meninggalkan aspek kutural budaya, hingga penataan yang baik dan terasa rapi, bersih dan nyaman.

 

"Jadi saya harapkan konsep-konsep penataan PKL dan pengelolaan pasar di Solo dapat kita terapkan di Kepulauan Meranti," ucapnya.(uzi)