DUMAI, RIAU, - Belum tuntasnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) kota Dumai membuat investor enggan masuk. Kondisi itu membuat perusahaan tak bertambah, rekrut tenaga kerja (Naker)  secara besar-besaran belum terjadi.

 

“Kalau pun ada rekrut paling hanya pengisian jabatan kosong atau rotasi. Kalau rekrut secara besar-besaran belum terjadi,” tegas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Dumai Drs H Amiruddin MM Rabu (16/3).

 

Menurut Amiruddin, peratusan daerah (Perda) No 10 tahun 2004 tentang ketenagakerjaan di kota Dumai masih berlaku. Bahkan ecara umum, perusahaan di kota Dumai mematuhi ketentuan tersebut yakni rekrut naker dengan ketentuan tenaga kerja dengan presentase 70 lokal dan 30 luar kota Dumai.

 

Bahkan  Pemko Dumai melalui Disnakertrans sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan tentang ketentuan rekrut tenaga kerja di kota Dumai

 

“Kita sudah memantau perusahaan di daerah ini, secara umum mematuhi Perda 10 tahun 20104. Hanya saja lantaran RTRW belum selesai, sehingga perusahaan terganjal masuk dan rekrut naker dengan jumlah besar tak terjadi,” ujarnya

 

Menyangkut Tenaga Kerja Asing (TKA) yang disebut-sebut banyak bekerja di lokasi industry Lubukgaung kecamatan Sungai Sembilan, menurut Amiruddin,  TKA tersebut bekerja di proyek dan hanya untuk sementara. “TKA itu bekerja di proyek dan perusahaan yang mempekerjakan memiliki Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) dari kementerian,” jelasnya.

 

Dijelaskan, kendati TKA tersebut bekerja di proyek, kata Amiruddin, pihaknya tetap menganjurkan agar  tetap memiliki tenaga pendamping dari warga tempatan. “Kita tetap komitmen agar TKA didampingi TKI pendamping,” tegasnya. (nly).