SELATPANJANG, RIAUONE.COM - Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Meranti H Edy Kusdarwanto terus melakukan gebrakan untuk memantapkan daerah ini, terutama tentang keberadaan Selatpanjang sebagai ibukota Kabupaten.

 

Kali ini, Ia berkeinginan untuk mengatasi masalah sampah dan kesemberautan pasar Selatpanjang. Hal itu sebagaimana disampaikannya saat rapat koordinasi dengans sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Selasa 918/8/2015) malam kemarin.

foto : Pj Bupati Kepulauan Meranti mengadakan rapat koordinasi, Selasa (18-8-2015) terkait keinginannya agar sisi Kota Selatpanjang bersih dan harmonis. (hms).

 

H Edy berharap melalui program dan aksi cepat dari tiap SKPD, dapat tercipta kebersihan dan keharmonisan kota Selatpanjang. Dimana, Ia menegaskan bahwa masalah kebersihan dan keindahan kota perlu mendapat perhatian serius. Terutama kawasan pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang, hinggalah kemacetan dan kesemberautan jalan disekitar rasar Sungai Juling.

 

"Pelabuhan Tanjungharapan merupakan beranda terdepan dan wajah Meranti yang harus terlihat bersih dan indah. Untuk itu, jangan sampai terminal yang merupakan pusat arus kedatangan tamu di Kabupaten Meranti nantinya meninggalkan kesan yang tak baik," ujar H Edy.

 

Sebelumnya, dia sendiri juga telah meminta Camat dan SKPD terkait untuk membenahi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah dilokasi tersebut. Namun, jika upaya itu tidak berhasil dalam waktu dua minggu, Bupati H Edy berencana akan menggelar gotong royong massal untuk menyadarkan masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

 

"Mungkin saja masyarakat tidak tahu. Saya ingin budaya hidup bersih mengakar dihati masyarakat yang diawali dari keluarga," tuturnya.

 

Disisi lainnya, H Edy juga telah memantau bagaimana geliat kehidupan di seputaran pasar di Selatpanjang. Ia mengaku senang melihat geliat ekonomi, namun sayangnya masih tampak belum begitu teratur, terutama soal lalu lintas akibat parkir yang tidak tertata dengan baik. Termasuk banyaknya pedagang yang menggunakan ruas jalan untuk berjualan.

 

Menurut Bupati masalah itu perlu mendapat perhatian dari Dinas Pasar dan terkait lainnya agar kedepan terlihat lebih rapi. Sebagai solusi perlu dibuat ruang parkir dan pendekatan secara persuasif kepada pedagang yang terbiasa menggunakan ruas jalan untuk berdagang.

 

"Ketika saya masuk ke pasar geliat ekonomi lebih dari cukup. Hanya saja perlu perhatian agar tampak rapi. Di pasar ikan misalnya, parkir tidak beraturan dan menyebabkan bodi jalan penuh hingga terjadi macet," sebutnya.

 

Dalam menertibkan pasar Bupati menyadari potensi konflik cukup besar. Untuk itu ia meminta Dinas Pasar, Satpol PP, dan SKPD terkait lainnya melakukan pendekatan kultural agar masyarakat dapat paham dan bisa menerima. "Mari libatkan masyarakat melihat dan mengkomunikasikan semua masalah yang berkembang sehingga kebijakan yang diambil dapat diterima," saran H Edy.

 

Menyikapi keinginan Pj Bupati H Edy tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Kepulauan Meranti, Ir Ardhahni ST MT, menyampaikan bahwa pihaknya sedang berupaya mengatur Trafic Flow disekitar pasar. Hal itu dimulai dengan program pengaspalan jalan dan melebarkan gorong-gorong. Namun, Ardhahni mengaku program mereka agak terkendala dengan adanya pemotongan anggaran. Kemudian soal kemacetan, Ia juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk pengaturan lalu lintas kendaraan, khususnya di jam sibuk antara pukul 12.00-14.00 siang.

 

Selain itu, Dinas Pu juga akan berkoordinasi dengan Satpol PP Dalam menertipkan ruas badan jalan yang acapkali digunakan sebagai tempat berdagang. Khusus masalah sampah, diakui Ardhani, yang mana Tempat Penampungan Sementara (TPS) sudah menjadi TPA oleh masyarakat, nantinya bagaimana bisa dimaksimalkan di TPA Gogok dengan membuat Sanitary Landfield dilahan seluas 20 Ha. Tapi, tentu saja butuh dukungan dana yang saat ini sedang diupayakan dari APBN.

 

Kakansatpol PP Janefi Meza, mengaku siap berkoordinasi dengan dinas terkait dalam upaya mendibtakan kebersihan dan keteraturan kota. "Kami siap bekerjasama dengan Dinas Pasar,, namun yang menjadi kendala untuk penertiban kita belum memiliki Perda," aku Janefi, yang menjelaskan bahwa Perda tersebut masih dalam tahap pembahasan di pihak Legislatif.

 

Kadis Pasar Joko Surianto juga ikut merespon keinginan Pj Bupati H Edy Kusdarwanto. Dia mengaku sudah melakukan terobosan mulai dari pengcekan sampah disekeliling kota hingga menugaskan petugas kebersihan dilokasi yang diangap perlu pembersihan. Pihaknya juga berencana menyiapkan TPA akhir di Kampung Balak namun masih terkendala infrastruktur jalan yang rusak sepanjang 23 KM. "Jika jalan ini bagus maka sampah dari TPA Gogok akan mudah dibawa kelokasi TPA akhir di Kampung Balak," ujarnya.

 

Usai mendengarkan program masing-masing SKPD tersebut, H Edy memberikan tenggat waktu selamat dua minggu kepada SKPD terkait untuk menjalankan program dan terobosannya. "Saya beri waktu dua minggu untuk melaksanakan program ini," tegasnya.(adv/uzi)