• Home
  • Riau Raya
  • Sagu Meranti, Perbulan Bisa Kantongi Puluhan Juta Rupiah
Minggu, 28 September 2014 09:53:00

Sagu Meranti, Perbulan Bisa Kantongi Puluhan Juta Rupiah

bupati meranti Drs Irwan menggolek tual sagu
riauonecom, Selatpanjang, Meranti, roc, - Sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, kini telah menjadi lahan bisnis yang cukup menggiurkan bagian sebagian pengusaha. Bahkan, dalam sebulan para pengusaha maupun pemilik kebun sagu bisa mengantongi puluhan juta rupiah.
 
"Tidak ada orang kaya di Kepulauan Meranti, kecuali para pemilik kebun sagu,". Ungkapan itu sering diucapkan Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan MSi, dalam berbagai kesempatan untuk menyakinkan bahwa di wilayahnya ini memiliki potensi sagu yang cukup besar dan sangat menguntungkan.
 
Sebagai wilayah cluster sagu nasional, Kepulauan Meranti telah dilirik banyak pihak. Bukan hanya para tauke cina yang sejak dulu, salah satu perusahaan kaliber nasional juga ikut tertarik. PT Nasional Sago Prima misalnya, anak perusahaan rokok Sampoerna ini memiliki ribuan hektar perkebunan sagu di Kecamatan Tebingtinggi Timur dengan nilai investasi hingga miliyaran rupiah.
 
Jangankan perusahaan raksasa tersebut, para pemilik pribadi atau pengusaha kelas teri yang hanya memiliki kebun sagu hitungan beberapa hektar saja sudah cukup menguntungkan.
 
Iwin Hs (27), salah seorang pemilik kebun sekaligus bangsal (pabrik pengolahan ukuran kecil, red) di Hulu Sei Kabung Kecamatan Tebingtinggi, Minggu (29/9/2014), mengaku saat ini bisnis sagu masih cukup menguntungkan.
 
"Jika banyak yang berlomba-lomba ingin membuat kebun sagu itu wajar saja. Jelas mereka sudah memperhitungkan keuntungannya. Kebun sagu juga tidak butuh perawatan dan tidak butuh peremajaan seperti karet atau sawit," kata Iwin sembari menyebutkan tujuh keturunan tidak akan habis, kecuali terbakar.
 
Ia menceritakan dari kebun dengan luasa lebih kurang 4,5 hektar yang dikelolanya saat ini, bisa menghasilkan pendapatan hingga puluhan juta perbulan. Itupun jika tidak ada kendala seperti kerusakan mesin dan kemarau panjang.
 
Sekali produksi dalam 2 minggu, bangsal milik Iwin bisa menghasilkan sagu basah lebih kurang 9 ton dari hasil olahan sekitar 40 batang. "Saat ini harga jual sagu basah mencapai Rp 2.300,- perkilo," sebutnya.
 
Jika dalam dalama satu bulan ia berhasil mengumpulkan sagua basah sebanyak 20 ton maka ia memperoleh pendapatan sekitar Rp46 Juta. "Itu masih kotor belum dipotong biaya operasional. Biasanya bersih yang kita dapatkan sekitar 30 juta rupiah," aku Iwin Hs.(mnr/roc/net/zar)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified