RIAUONE.COM, DUMAI, ROC, - Badan Pengurus Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Kota Dumai  baru saja dikukuhkan 3 Oktober 2015 lalu. Namun, lembaga yang berorientasi terhadap pencegahan tindak kejahatan  tersebut telah melakukan silaturahmi dengan berbagai pihak.

 

Begitu pula Kamis kemarin, BP LCKI Kota Dumai telah pula melakukan silaturahmi dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Dumai Drs H Amiruddin MM. Berbagai permasalahan menyangkut Ketenagakerjaan di Dumai dibahas secara santai dan penuh kekeluargaan.

 

Tak hanya banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di Dumai yang menjadi topic bahasan, namun kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan Daerah (Perda) No 10 Tahun 2004 tentang Ketenagakerjaan Kota Dumai juga turut dibicarakan.

 

 “Kami siap membantu pemerintah memantau pelaksanaan pembangunan termasuk kepatuhan perusahaan dalam pelaksanaan Perda No 10 tahun 2004  tentang Ketenagakerjaan di Kota Dumai,” tegas Ketua Umum  BP LCKI Kota Dumai Haryadiono kepada Amiruddin di sela-sela silaturahmi.

 

Ketua Umum BP LCKI Dumai tak sendirian dalam silaturahmi bersama Kepala Disnakertrans Kota Dumai, Wakil Ketua II Sucipto, Sekrertaris Umum BP LCKI Dumai Rudi Daulat Sirait bersama sejumlah pengurus bisang lainnya turut mendampingi.

 

Kepala Disnakertrans Kota Dumai Drs H Amiruddin MM mengucapkan terimakasih kepada BP LCKI Kota Dumai yang ternyata memiliki perhatian terhadap ketenagakerjaan di kota Dumai.

 

“Saya mengucapkan terimakasih kepada pengurus BP LCKI Dumai yang telah melakukan silaturahmi hari ini. Jika kami ada kekeliruan silahkan diingatkan,  mari kita jalin kerjasama yang baik dalam memantau dan mengawasi ketenagakerjaan di Dumai,” pintanya

 

Dalam kesempatan itu, Amiruddin juga memaparkan rencana dan program Disnakertrans Kota Dumai tahun 2016. Khusus menghadapi MEA, kata Amiruddin, pihaknya telah memprogramkan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dengan melakukan berbagai pelatihan terhadap tenaga kerja di Dumai

 

Pasalnya, jika sumber daya manusia Dumai tak siap, bukan tak mungkin hanya jadi penonton di negeri sendiri. Sebab hanya  sumber daya manusia yang siap pakai yang mampu bersaing dalam MEA tersebut. “Kami sudah memprogramkan berbagai pelatihan tenaga kerja,” jelasnya.

 

Sedangkan menyangkut tenaga kerja asding (TKA) yang bekerja di sejumlah perusahaan di Lubukgaung, menurut Amiruddin, memiliki izin resmi dari Kementerian Tenaga Kerja di Jakarta.

 

Di Dumai menyebutkan, kehadiran LCKI sangat dibutuhkan di Kota Dumai. Sebab, LCKI dan memiliki Tugas Pokok dan Fungsi yang jelas dan diharapkan dapat membantu pencegahan tindak kejahatan di tengah masyarakat.

 

Ada pun Tugas Pokok Lembaga Cegah Kejahatan di Indonesia (LCKI) adalah; Melakukan studi dan kajian secara cerdas terhadap efektivitas dan efesiensi dari upaya-upaya pencegahan kejahatan dan pelanggaran norma-norma yang berlaku di Indonesia. Membangun kemitraan masyarakat dan aparat dalam pencegahan kejahatan melalui suatu komunikasi yang transparan dan bertanggung jawab (Accountability Communication).

 

Kemudian, Melakukan pendidikan dan latihan SDM dalam bidang Security dan Loss prevention di Indonesia, Menyiapkan sumber informasi bagi masyarakat mengenai dunia kriminalitas di Indonesia dari berbagai aspek seperti ekonomi, politik, budaya dan hokum serta  Melakukan Study dan kajian terhadap perkembangan ilmu dan tekhnologi untuk pencegahan kejahatan dan pelanggaran.

 

Sementara Fungsi LCKI meliputi; Pembinaan rutin organisasi agar LCKI senantiasa siap dan mampu melaksanakan tugas pokoknya dan misi untuk mewujudkan Visinya. Pembinaan kegiatan baik Pengkajian maupun pembangunan upaya pencegahan kejahatan dan pelanggaran.

 

Selanjutnya Penerbitan dan Publikasi hasil-hasil kegiatan Lembaga dan masyarakat dalam kaitan pencegahan kejahatan dan pelanggaran, Pusat Informasi tentang peta kejahatan dan pelanggaran di Indonesia serta upaya pencegahannya. Serta Pusat informasi tentang perkembangan ilmu dan teknologi/security devices untuk pencegahan kejahatan. (nly/zar).