• Home
  • Riau Raya
  • Sosialisasi dan Pembahasan Beasiswa SDM Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2025 Digelar di Bengkalis
Rabu, 23 April 2025 13:40:00

Sosialisasi dan Pembahasan Beasiswa SDM Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2025 Digelar di Bengkalis

Foto:Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis menggelar sosialisasi dan rapat pembahasan terkait Beasiswa Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2025.

BENGKALIS, - Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis menggelar sosialisasi dan rapat pembahasan terkait Beasiswa Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2025.

Kegiatan ini melibatkan sejumlah asosiasi perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Bengkalis, antara lain Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), serta Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR).selasa(22/4/2025)

Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis, Mohammad Azmir, S.Hut.T., M.Sc, serta dihadiri oleh Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Khairul Ashri, SP., M.Si, Kepala Bidang Produksi Perkebunan Azmi Faisal, S.Hut, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perkebunan Marhalim, S.Pi., M.Si, dan Fungsional Penyuluh Pertanian Madya Muhadir Masrur, SH., MMA.

Dalam kesempatan tersebut, Mohammad Azmir menyampaikan bahwa kuota beasiswa dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tahun 2025 mengalami peningkatan menjadi 4.000 orang, naik dari tahun sebelumnya sebanyak 3.000 orang. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan peluang ini oleh generasi muda di Kabupaten Bengkalis, baik melalui jalur umum maupun jalur afirmasi untuk wilayah perbatasan.

Menindaklanjuti arahan Bupati Bengkalis, Kadisbun meminta seluruh asosiasi perkebunan yang hadir untuk berperan aktif dalam menyosialisasikan informasi beasiswa ini kepada anggota dan pekebun di sekitar mereka. "Dengan semakin banyak anak dari Kabupaten Bengkalis yang menerima beasiswa, maka akan terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berujung pada pengelolaan kebun yang lebih baik, khususnya oleh petani swadaya. Dampaknya tentu akan signifikan terhadap peningkatan ekonomi sektor perkebunan di daerah," ujar Azmir.

Selain itu, Dinas Perkebunan juga membuka peluang bagi pekebun yang memiliki kebun tidak produktif untuk mengajukan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Program ini ditujukan bagi kebun dengan sumber benih tidak bersertifikat. Sedangkan untuk kebun yang masih menggunakan benih bersertifikat namun produktivitasnya bisa ditingkatkan, dapat mengajukan permohonan bantuan pupuk.

Tak hanya itu, pekebun juga bisa mengajukan bantuan sarana dan prasarana lainnya melalui program BPDP seperti pembangunan jalan, drainase, alat angkut, dan kebutuhan lainnya. Namun, seluruh permohonan tersebut harus diajukan melalui kelembagaan kelompok tani sesuai prosedur yang berlaku. (rul)

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified