riauone.com, Dumai, Riau - Status kasus dugaan korupsi terus mencuat, aparat Reserse Khusus Kepolisian Resor Kota Dumai saat ini masih mendalami indikasi penyelewengan anggaran pada proyek pelebaran Jalan Soebrantas senilai Rp3,6 miliar yang dikerjakan PT Dumai Sakti Mandiri.

Informasi dari kepolisian  Kamis (12/12/13), dugaan kasus tersebut berawal dari informasi masyarakat terkait hasil proyek yang tidak maksimal.

Pada pengerjaan pelebaran Jalan Soebrantas yang berlokasi di sekitar Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai tersebut, dananya adalah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012.

Menurut informasi, pagu yang direncanakan adalah senilai Rp3,6 miliar namun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) mencapai 3,58 miliar. Pada proyek ini, dikabarkan proses pelelangannya dilaksanakan oleh PT Dumai Sakti Mandiri dengan jabatan direktur ditempati oleh Dedi Yanto.

Perusahaan ini mengajukan penawaran proyek dengan nilai Rp2,96 miliar dengan lamapengerjaan adalah 120 hari kerja dan telah selesai dikerjakan. Namun kemudian timbul indikasi korupsi, setelah aparat kepolisian kemudian mendapat laporan dari masyarakat bahwa proyek yang belum cukup satu tahun selesai dikerjakan itu telah kembali mengalami kerusakan.

"Kasus ini telah kami dalami dan beberapa orang yang dianggap mengetahui atau bahakan terlibat dalam proyek tersebut telah dimintai keterangannya," kata Kapolresta Dumai, Ajun Komisaris Besar Yudi Kurniawan.

Dalam kasus ini, demikian Kapolres, pihaknya juga berencana akan mendatangkan tim ahli agar mampu memberikan gambaran terkait perkara dugaan korupsi tersebut.

Proyek pelebaran dan perbaikan jalan di Kota Dumai telah berulang kali dihenduskan sarat dengan korupsi. Hal itu karena banyaj proyek jalan yang baru saja selesai di kerjakan namun telah mengalami kerusakan kembali.(ant/roc/zar)