riauone.com, Bengkalis,  Riau - Sudah tahun 2014, namun suplai listrik di Kabupaten Bengkalis belum juga merata, banyak warga Bengkalis belum juga nikmati listrik, warga pun mendesak agar kawasan mereka dipasang jaringan listrik.

Beberapa daerah pelosok di Kabupaten Bengkalis hanya dapat adanya perhatian dari pemerintah, seperti halnya yang dilakukan oleh warga Kembung Luar Kabupaten Bengkalis, desanya sampai saat ini belum juga dialiri listrik.

Ijun, warga setempat mengatakan, pemerintah kita kurang memperhatikan, sampai saat ini baru tiang saja yang masuk di desa Kembung Luar, itu pun baru di jalan poros saja, belum masuk ke jalan-jalan dalam kampung.

" Sudah tahun 2014 kami belum juga menikmati listrik, infrastruktur jalan juga rusak, kami tidak berharap banyak dengan janji kampanye pemimpin yang akan menjadi pemimpin daerah ini, sudah puluhan tahun desa kami tetap saja seperti ini," kata nya Jumat (27/12/013).

hal yang sama juga disampaikan warga Jalan Jendral Sudirman, RT/RW 03/02 Dusun Tua, Desa Bantan Air, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis segera merealisasikan jaringan listrik di daerah tersebut.

Desakan itu menyusul, usulan pemasangan jaringan listrik persis di Jalan Poros Bantan Air-Muntai sepanjang sekitar 2 kilometer itu pernah dilakukan beberapa kali, akan tetapi belum terealisasi.

“Sudah pernah diusulkan beberapa kali dan terakhir 2002 lalu, tapi sampai sekarang belum juga ada. Kami berencana mengusulkan kembali untuk tahun depan, “ Kurniadi, tokoh pemuda Bantan kepada wartawan, Jumat (27/12/13).

Menurut Kurniadi, masyarakat yang mendambakan listrik itu terdapat 27 KK, dan lahan di sepanjang jalan poros tersebut sebagian besar merupakan tanah wakaf yang direncanakan untuk membangun kantor desa, sekolah menengah kejuruan (SMK), dan termasuk tempat ibadah.

“Oleh karena itu kami sangat berharap ada perhatian pemerintah. Jika jaringan listrik sudah ada manfaatnya cukup besar kedepannya, apalagi akan dibangun kantor kepala desa pemekaran,” katanya lagi.(roc/rtc)