Kamis, 26 September 2013 18:53:00
Sumpah Serapah Masyarakat Terus Hujat PLN
riauone.com Dumai, Riau - Pemadaman listrik secara bergiliran masih terus terjadi di Kota Dumai dan berbagai daerah kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau. Persoalan pemadaman yang belum terselesaikan itu membuat masyarakat jengkel. Sumpah serapah selalu diucapkan warga tatkala listrik mati.
Tidak hanya diucapkan secara lisan, tapi juga disampaikan ke publik melalui media online jejaring sosial. Mulai dari kata-kata halus bersipat sindiran, hingga kata-kata yang tak sopan diucapkan. Semua itu ditujukan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dinilai gagal melayani kepentingan publik.
“Dasar sialanlah PLN ni, tiap hari lampu mati. Dasar PLN tak punya otak,” ujar salah seorang warga Dumai saat lampu mati di salah satu wilayah di Kota Dumai, Kamis (26/9).
Kekesalan masyarakat tentunya bukan tanpa alasan. Pasalnya, akibat listrik mati membuat aktifitas dan produktifitas anggota masyarakat terganggu. Kerugian tentunya tidak terelakkan. Bahkan, pihak Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Riau dan Kota Dumai juga angkat bicara menyesalkan kondisi listrik sering mati.
Ketua KADIN Kota Dumai Safruddin Atan Wahid juga menyampaikan kekesalannya terhadap kondisi listrik yang sering mati. Dia juga mempertanyakan tanggung jawab PT PLN dalam mengatasi persoalan tersebut. Bahkan, PLN Wilayah Riau tak menunjukkan tanggung jawabnya secara serius dalam melayani kepentingan publik.
“Manajemen PLN sepertinya hanya pasrah dengan keadaan yang ada dan bisanya berkilah. Akibat sikap PLN ini jelas dapat mempersulit usaha masyarakat,” ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan.
Namun, pihak PLN selalu mengeluarkan alasan klasik. Salah satunya karena adanya perbaikan di sana sini. Sebagaimana yang disampaikan Manajer PLN Rayon Kota Dumai Rommel Harahap yang mengaku pemadaman listrik secara bergiliran selama dua jan sehari disebabkan karena adanya perbaikan saluran mesin yang sering mengalami kerusakan.
“Daya listrik yang digunakan oleh masyarakat Kota Dumai sangat besar. Untuk mengantisipasi hal itu dipasang Fidel atau saluran mesin. Namun, Fidel tersebut sering rusak, makanya harus diservis. Karena itulah listrik terpaksa mati secara bergiliran,” kata dia ketika dikonfirmasi wartawan, baru-baru ini.(dzc/zar/roc)
Share
Komentar