• Home
  • Riau Raya
  • TKBM Bengkalis Keluhkan Minimnya Kapal Barang yang Bongkar di Pelabuhan Bengkalis
Kamis, 14 November 2013 10:43:00

TKBM Bengkalis Keluhkan Minimnya Kapal Barang yang Bongkar di Pelabuhan Bengkalis

Asisten II Setkab Bengkalis, H Huzaini yang memimpin pertemuan masalah TKBM Bengkalis, Rabu (13/11/13). (roc)
riauone.com, Bengkalis, Riau - Kian lancarnya arus transportasi darat menuju pulau Bengkalis, menimbulkan persoalan tersendri bagi  puluhan anggota Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di pelabuhan umum (Pelindo) Bengkalis. Pendapatan mereka dari upah membongkar muatan kapal barang yang singgah di Bengkalis menjadi berkurang, karena sejumlah pengusaha lebih memilih jalur darat.
            
Setiap bulan rata-rata hanya 3 kapal yang singgah di pelabuhan Pelindo Bengkalis. Artinya buruh TKBM hanya bekerja dalam satu bulan sekitar 12 sampai 15 hari kerja saja. “Minimnya kapal singgah di Bengkalis sudah terjadi setahun terakhir, atau sejak jalur darat mulai lancar,” ujar Edi alias Acin perwakilan pengusaha Sembako dan material Bengkalis baru-baru ini.
            
Kondisi tersebut dipaparkan Acin terkait keinginan pengurus TKBM agar upah bongkar muat yang diterima buruh dinaikkan lagi dari yang diterima sebelumnya yakni Rp 1.138/50 kg (beras dan gula,red). Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Pemkab Bengkalis, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas 
Kepelabuhanan (KSOP), serta dihadiri sejumlah instansi seperti Dishub Kominfo, Disnakertrans, Disprindag, Kadin tersebu, Acin mengatakan, jumlah kunjungan kapal ke Bengkalis dikawatirkan akan semakin berkurang, jika biaya bongkar muat lebih tinggi dari harga sebelumnya.

“Kita kawatir pak, permintaan kenaikan biaya bongkar muat ini akan memicu semakin enggannya para pengusaha mengangkut barang mereka lewat jalur laut, kalau permintaan itu sudah diaggap tidak wajar lagi. Mewakili sejumlah pengusaha, kami berharap boaya bongkar muat tetap seperti yang sudah ditetapkan beebrapa bulan lalu,” pinta Acin.

Terkait persoalan tersebut, Ketua TKBM, Zailani mengatakan, dirinya memaklumi kalau jumlah kunjungan kapal ke pelabuhan Bengkalis sangat minin setahun terakhir. Hanya saja kata Zailani, biaya yang ditetapkan saat ini sudah tidak relevan lagi dengan biaya kebutuhan sehari-hari.
           
 “Harga yang ditetapkan saat ini masih dibawah harga yang ditetapkan untuk wilayah Dumai, Selatpanjang dan beberapa pelabuhan lainnya. Kami berharap ada penambahan, karena biaya yang ditetapkan beberapa bulan lalu sifatnya hanya sementara,” urai Zailani.

Sementara itu Asisten II Setkab Bengkalis, H Huzaini yang memimpin pertemuan tersebut mengatakan, kenaikan ongkos bongkar muat di pelabuhan hendaknya tidak sampai memicu kenaikan harga-harga di pasaran. Karena biasanya, kenaikan upah bongkar muat akan dibebankan kepada kenaikan harga barang oleh pengusaha.

Namun begitu, Huzaini juga meminta agar upah yang diterima TKBM tidak terlalu rendah. Sehingga tidak  ada pihak yang dirugikan maupun diuntung-untungkan dari aktifitas bongkar muat di pelabuhan.

Setelah melalui perdebatan panjang namun tetap dalam suasana sejuk, akhirnya TKBM dan perwakilan  pengusaha sepakat menaikkan upah bongkar muat sebesar 17 persen dari biaya sebelumnya. Atau naik menjadi Rp 1.168  dari Rp1.138/50 kg.(*/roc)



Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified