Senin, 30 September 2013 08:19:00
Terkait, Proyek Harus Sesuai Bestek, Ancaman Wako Jangan Hanya Gertak Sambal
riauone.com, Dumai, Riau - Berbagai kelangan mengingatkan Wali Kota Dumai Khairul Anwar jangan hanya gertak sambal terhadap pihak kontraktor dalam pengerjaan proyek pembangunan Kota Dumai tahun anggaran 2013, yang banyak menuai protes karena diduga tak sesuai bestek.
Pasalnya, meski menuai protes tak sesuai bestek dan kalangan masyarakat meminta agar dibongkar dan dikerjakan sesuai bestek, tapi kenyataannya pihak kontraktor tetap melanjutkan pekerjaannya, tanpa menghiraukan protes berbagai kalangan masyarakat.
“Pembangunan drainase Jalan Sudirman ujung dan Sukajadi menuai protes karena tak sesuai bestek, tapi kenyataannya pembangunan terus berlanjut tanpa mengindahkan tuntutan masyarakat agar dilaksanakan sesuai bestek yang telah ditetapkan,” kata Erizal tokoh pemuda Dumai Senin (30/9).
Menurutnya, pelaksanaan proyek pembangunan drainase untuk mengatasi banjir tersebut memang tak sesuai dengan bestek yang semula ditetapkan. Sebab, pihak rekanan tidak memakai lantai kerja dan cerocok, serta brikes yang sesuai dengan ketetapan yang ditetapkan dalam bestek.
Pihak kontraktor, katanya, mengakui tidak memakai lantai dasar sebelum memasang brikes. Selain itu, brikes yang dipasang seharusnya sepasang, yaitu jantan dan betina. Hal itu agar drainase dengan sistim brikes tersebut teroasang dengan kuat.
“Ketika dipertanyakan, kontraktor mengakui sudah ada adendum perubahan bestek. Namun, bila memang sudah ada adendumnya, maka harus ada alasan yang jelas dan mendesak, seperti karena faktor cuaca alam atau lainnya yang tak mungkin dilaksanakan. Bukan hanya membuat adendum sesuka hati sesuai kesepakatan kontraktor dengan pengawas atau PPTK,” urainya.
Dia menambahkan, masyarakat sangat berharap dengan proyek pembangunan drainase itu, makanya masyarakat menginginkan agar terlaksana dengan baik sesuai bestek dan sesuai ketentuan yang berlaku. Masyarakat tidak berharap nantinya, Pemerintah Kota Dumai sudah mengeluarkan anggaran yang mencapai Rp400 miliar lebih untuk mengatasi banjir, tapi justru nantinya akan kembali sia-sia.(zar/dzc)
Share
Komentar