• Home
  • Riau Raya
  • Upgrade Kualitas Guru, Pemprov Riau Wujudkan Pendidikan yang Berkualitas
Minggu, 13 Desember 2015 15:16:00

Upgrade Kualitas Guru, Pemprov Riau Wujudkan Pendidikan yang Berkualitas

Plt Gubri.
RIAUONE.COM, PEKANBARU, ROC, - Pendidikan memegang peran penting untuk meningkatkan kualitas generasi muda bangsa. Salah satu upaya untuk memberikan pendidikan yang berkualitas ini adalah dengan memberikan perhatian khusus bagi para guru sebagai tenaga pengajar.
 
"Apa yang kita lakukan sekarang ini, pendidikan adalah yang paling utama. Karena sektor pendidikan akan menelurkan bibit-bibit baru dalam mengembangkan Riau ke depannya," ujar Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman saat memimpin upacara di halaman kantor Gubernur dalam peringatan HUT PGRI beberapa waktu lalu.
 
Ia menambahkan, apapun rencana pembangunan suatu daerah jika tidak dibarengi dengan pendidikan, hasilnya tidak akan baik. Selain itu, ia juga meminta seluruh guru di Provinsi Riau agar meningkatkan mutu pendidikan. Sehingga diharapkan, dapat bersaing dengan provinsi lain.
 
"Harapan Pemerintah Provinsi Riau, kita minta tingkatkan mutu guru. Supaya mutu pendidikan kita itu, tidak kalah bersaing dengan daerah lain," jelas Plt Gubri.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kamsol mengatakan, jumlah guru-guru di Riau sebenarnya sudah mencukupi secara kuantitas. Namun untuk penempatan guru-guru tersebut diakuinya masih belum merata.
 
Data yang diterima dari seluruh kabupaten/kota, 84.558 guru tersebar di seluruh sekolah di Riau. Mereka terdiri dari guru PNS, Guru Tidak Tetap (GTT) Provinsi, GTT Kabupaten/Kota, Guru Bantu Pusat, Honor Sekolah, dan Guru Tetap Yayasan.
 
Untuk tingkat SD/MI jumlahnya 49.747 guru, tingkat SMP/MTS ada 19.816 guru dan tingkat SMA/MA dan SMK ada 17.995.
 
Sementara jumlah sekolah di Riau ada 20.553 unit tingkat SD/MI, 6.049 tingkat SMP/MTS dan 5.508 tingkat SMA/MA dan SMK.
 
Menurut Kamsol, rasio antara guru dan sekolah tersebut sudah cukup secara kuantitas. Hanya saja menyebarannya memang belum merata. 
 
Maka untuk memenuhi kebutuhan guru di wilayah pelosok atau pinggiran, tahun 2016 mendatang akan dilakukan pemetaan dan penempatan guru ke sekolah terpencil.
 
"Jadi pada tahun 2016 mendatang, semuanya harus dipetakan dan semua guru harus bersedia ditempatkan dimana saja. Termasuk daerah pinggiran. Kalau tidak bersedia, mundur saja dari guru," kata Kamsol.
 
Namun kuantitas tak selalu menjamin hasil yang berkualitas. Karena itu diperlukan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, serta upgrade kualitas sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.
 
Untuk itu pemprov melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Riau melakukan beberapa terobosan. Salah satunya, dengan mendorong para guru untuk melanjutkan pendidikan.
 
Bagi guru yang belum strata satu (S1) agar dapat melanjutkan kuliahnya. Begitupun yang belum berpendidikan Strata Dua (S2), juga dapat melanjutkan pendidikan, karena Disdik telah menyiapkan anggaran APBD melalui program beasiswa.
 
Langkah ini harus dilakukan karena Pemprov Riau telah mengeluarkan kebijakan dengan menstandarisasi pendidikan guru. Dimana nantinya, guru SD dan SMP wajib minimal berpendidikan Strata Satu (S1). Sedangkan SMA minimal S2.
 
Hingga tahun 2020, Pemprov Riau juga menargetkan kehadiran 600 doktor di Riau. Ratusan doktor ini akan mempermudah membuka program S2 di perguruan tinggi.
 
Apabila banyak prodi S2 sudah dibuka di perguruan tinggi Riau, maka tidak perlu lagi guru-guru ataupun mahasiswa kuliah ke luar daerah. Selain itu, guru yang sedang kuliah juga tidak harus berhenti dulu mengajar selama pendidikan.
 
Sebagai keseriusannya, Pemprov Riau juga akan memberikan beasiswa bagi calon doktor ini. Namun bantuan yang diberikan masih terbatas untuk penelitian disertasi. Besarnya bantuan, disesuaikan daerah penelitian disertasi.
 
Tahun 2015 ini, Riau memprogramkan Rp 76,8 miliar beasiswa. Jumlah ini jauh lebih besar dari 2013 yang menyediakan Rp 12 miliar. Dan tahun 2016 mendatang, program beasiswa jauh lebih besar karena mencapai Rp 143 miliar.
 
Dalam rangka meningkatkan kualitas para pengajar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau juga telah menyelenggarakan pelatihan guru bantu angkatan pertama dan kedua untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA dan SMP/MTS se-Provinsi Riau Tahun 2015.
 
Kamsol mengatakan pelatihan guru bantu ini dapat meningkatkan mutu guru bantu yang juga memiliki peran sebagai tenaga pendidik profesional.
 
Peserta terdiri dari 12 Kabupaten/Koto se-Riau. Untuk angkatan pertama jenjang SMA/SMK/MA berjumlah 168 orang dan angkatan kedua jenjang pendidikan SMP/MTS berjumlah 168 orang.
 
“Dalam usaha memajukan bidang pendidikan, diperlukan keseriusan mengelola sumber daya manusia yaitu guru. Mengingat dewasa ini mutu pendidikan semakin berkurang dengan berbagai alasan, berkaitan dengan hal tersebut maka guru selaku SDM pengelola pendidikan harus mendapat arahan, pendampingan dan motivasi untuk meningkatkan mutu lulusan,” jelasnya, Minggu (13/12) di Hotel Furaya Pekanbaru.
 
Tenaga pendidik dan kependidikan yang diangkat dengan keputusan gubernur ini akan memberikan pelayanan pendidikan dengan status bukan tenaga honorer.
 
Tujuan perekrutan guru bantu Provinsi Riau ini yaitu untuk memenuhi unit sekolah-sekolah baru, sebagai tenaga pendidik di daerah terpencil, sebagai tenaga pendidik mata pelajaran tertentu di SMK seperti kejuruan yang tidak dimiliki sekolah, dan pengganti guru pensiun.
 
Selain memberikan perhatian pada pendidikan reguler, Pemprov Riau juga memberikan perhatian serius pada anak-anak berkebutuhan khusus. Satu diantaranya adalah serius dengan pendidikan bagi individu autistik.
 
Pada pertengahan tahun 2015 ini, pemprov melalui Disdik Riau menyiapkan besiswa bagi mereka yang berminat menjadi pengajar penata laksana individu autistik.
 
Program ini menyasar para mahasiswa Universitas Riau dan Universitas Islam Riau tingkat akhir yang berminat menjadi pengajar para penderita autis.
 
Langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan guru autis karena jumlah individu autistik terus bertambah setiap tahunnya.
 
Berdasarkan data dari disdik, individu autistik yang mendapatkan pembelajaran melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau ada 700 orang dalam usia 0-6 tahun. Itupun masih ada individu autistik yang belum tercatat, dan diperkirakan jumlahnya ratusan,
Mereka dididik oleh 23 guru profesional di pendidikan SLB Negeri dan 36 inklusi yang tersebar diseluruh Riau, dimana 5 diantaranya berada di Kota Pekanbaru.
 
Dengan memberikan perhatian lebih bagi para guru, diharapkan Riau bisa memiliki guru-guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat. Dan yang tak boleh ketinggalan adalah para guru harus selalu mengikuti perkembangan jaman.
 
Pemprov Riau juga akan terus berupaya untuk meningkatkan pendidikan yang berbasis IT. Sehingga pendidikan Riau tak ketinggalan dari negara lain, apalagi tak lama lagi akan masuk era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
 
Kadisdik Riau Dr H Kamsol MM juga berpesan kepada para guru-guru di Riau agar dapat mengajar dengan penuh kasih sayang.
 
"Dengan mengajar penuh kasih  sayang, maka anak didik yang akan diajar, akan mudah dan mau menerima apa yang disampaikan saat mengajar," kata Kamsol. (adv/hms/riau)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified