BENGKALIS, RIAU, - Wakil Bupati Bengkalis H Muhammad mengajak seluruh siswa-siswi Kelas XII SMA Negeri 2 Bengkalis merayakan kelulusan dengan cara yang berbeda dengan di tempat lain yang tidak bermanfaat, seperti terjadi selama ini.

 

"Misalnya, dengan mencoret-coret baju seragam sekolah atau kebut-kebutan di jalan raya. Apalagi kebut-kebutan dengan tidak menggunakan kelengkapan standar dalam berkendara. Seperti tidak mengenakan helm. Itu barbahaya dan dapat mengancam keselamatan," jelas Muhammad, mengingatkan.

 

Ajakan itu disampaikan suami Hj Lindawati Muhammad ini , ketika menghadiri acara perpisahan siswa-siswi Kelas XII di sekolah yang berlokasi di Jalan Pramuka, Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis itu, Selasa (26/7/2016).

 

Kata Muhammad yang merupakan anak jati diri Air Putih itu, seluruh siswa-siswi Kelas XII sekolah yang dipimpin H Husien El Fikri itu, juga harus jadi pionir dalam mengubah pola pikir perayaan kelulusan dengan hura-hura menjadi perayaan yang diisi kegiatan yang bermanfaat dan bernilai sosial bagi orang lain.

 

"Sehingga dapat menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lainnya. Misalnya, dengan cara menyumbangkan baju seragam sekolah tersebut kepada orang lain yang membutuhkan, melalui pihak sekolah," pintanya lagi.

 

Untuk menghindari aksi coret-coret baju seragam dimaksud, Muhammad juga mengusulkan agar pihak sekolah menyediakan kain putih panjang (kain spanduk) untuk digunakan para siswa-siswi meluapkan 'emosi kelulusan' saat pengumuman dengan aksi coret-coret.

 

"Bentangkan kain tersebut. Biarkan dan suruh mereka meluapkan perasaan mereka karena lulus. Mau pakai cat semprot atau yang lainnya, tak apa-apa. Tapi jangan di baju sekolah. Berikan pada orang lain. Masih banyak yang membutuhkannya, dari pada dicoret-coret dengan cat semprot atau spidol," terang Muhammad, seraya mendo'akan seluruhnya lulus dengan hasil terbaik.

 

Pada kesempaan itu, dia juga memberikan apresiasi khusus kepada sejumlah siswa-siswi Kelas XII yang berhasil memperoleh hasil terbaik. Baik itu untuk juruan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), maupun Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

 

Untuk jurusan IPA, pemuncak pertama diraih Galin Nina Marta Sela. Sementara peringkat kedua dan ketiga, masing-masing Anis Maslihah dan Annisa Fitria Roza. Sedangkan untuk jurusan IPS, sebagai terbaik I, II dan III diraih Mulyati, Rina Mutiara dan Nabila Ulfa.

 

Sebagai reward atas prestasi yang diraih, kepada keenam pelajar yang meraih nilai terbaik yang kesemuanya perempuan tersebut, pihak sekolah memberikan piagam penghargaan.

 

Didampingi Husien El Fikri masing-masing piagam penghargaan tersebut diserahkan Wakil Bupati Bengkalis H Muhammad (kepada Galin), Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan H Heri Indra Putra (Anis), Anggota DPRD Riau yang juga alumni SMA Negeri 2 Bengkalis, Abdul Vattah (Annisa).

 

Kemudian, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Hermanto Baran (Mulyati), Anggota DPRD Bengkalis Dapil Bukit Batu-Siak Kecil yang juga alumni SMA Negeri 2 Bengkalis, Hj Aisyah (Rina), dan Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau Kabupaten Bengkalis, H Zainuddin Yusuf (Nabila).

 

Selain itu, juga terlihat hadir Kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis Johansyah Syafri. Kehadiran Johan dalam acara perpisahan menurut penilaian Muhammad sangat meriah serta ditata dengan apik, dan sepengetahuannya belum pernah dilaksanakan sekolah dimanapun, termasuk di tingkat Provinsi Riau, adalah sebagai wali murid Galin.

 

Berdasarkan info yang berhasil dihimpun, Galin adalah anak adik nomor dua Johan di Palembang (Sumatera Selatan), yang ikut sekolah dengannya sejak bangku SMP. Sebelum melanjutkan ke SMA Negeri 2, Galin tercatat sebagai siswi di SMP Negeri 3 Bengkalis dengan prestasi akhir yang juga tidak kalah membanggakan. (hms/zar).