Sabtu, 25 April 2015 11:38:00
Warga Dumai Minta Aparat Awasi Pekat di Hotel Comfort
RIAUONE.COM, DUMAI, ROC, - Pemerintah Kota Dumai mulai menerapkan dan memberlakukan larangan penjualan minuman keras (miras) di warung dan minimarket menindak lanjuti Keputusan Menteri Perdagangan RI No.6/M-DAG/PER/4/2015.
Selain di tempat tersebut, masyarakat menginginkan aparatur Pemerintah Kota Dumai melakukan pengawasan di sejumlah hotel yang ada di Dumai. Salah satu hotel yang paling mendapat sorotan tajam dari masyarakat Dumai adalah hotel Comfort yang berada di Jalan Sudirman.
Masyarakat sekitar hotel Comfort mensinyalir hotel tersebut rawan terhadap terjadinya aktifitas penyakit masyarakat (pekat) karena di hotel terdapat fasilitas penunjang seperti karaoke, sauna dan tempat pijat.
Masyarakat mensinyalir praktek prostitusi juga sangat rentan terjadi di hotel ini. Apalagi petugas di hotel tidak menanyakan kepada tamu yang akan menginap tentang surat nikah.
Salah seorang masyarakat Dumai yang juga selaku Ketua Indonesian Corruption Investigation (ICI) Kota Dumai, Encik Sammuer menegaskan, pihak hotel agar selektif dalam menerima tamu yang menginap. Dan kepada instansi terkait agar dapat menindak tegas bagi hotel yang nakal.
"Kita harap Pemerintah tidak hanya melakukan pengawasan di tempat hiburan dan warung saja melainkan harus sidak ke hotel. Karena peredaran terbesar minuman keras itu ada di hotel. Apalagi di hotel Comfort yang kita tau pihak hotel menyediakan ruangan karaoke, sauna, dan pijat," sebut Sammuer di Dumai belum lama ini.
Meskipun di hotel lainnya tidak ada fasilitas karaoke, sebut Sammuer, agar tetap dilakukan pengawasan. "Kita minta kepada aparatur Pemerintah Dumai untuk menindak tegas bagi hotel yang tidak mau mengikuti aturan itu. Apalagi bagi hotel yang ada fasilitas karaoke, ini mesti diawasi secara ketat," tegas Sammuer.
Selain itu, kata Sammuer pihak aparat diharap juga untuk mengawasi hotel terhadap adanya praktek prostitusi, karena ini juga sangat merusak masa depan generasi bangsa dan menjadi penyakit masyarakat.
"Ya, kita tau bagaimana berlangsungnya praktek mesum bagi tamu hotel dengan wanita panggilan atau juga yang disediakan oleh pihak hotel itu sendiri. Saya sering melihat di hotel Comfort wanita malam yang keluar masuk dengan bebas tanpa ada seleksi yang ketat oleh pihak hotel," katanya.
Sammuer sangat mendukung upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah soal larangan peredaran minuman keras tersebut. Dia meminta kepada Pemko Dumai agar ini dilakukan sesuai instruksi dari pemerintah pusat.
Terkait informasi dugaan adanya praktek penyakit masyarakat (pekat) seperti penjualan miras, prostitusi dan yang lainnya di hotel Comfort, pihak hotel Comfort yang dikonfirmasi terkesan menutup informasi tersebut. General Manager (GM) hotel Comfort Suryana, sebut stafnya sedang sibuk. Dihubungi melalui sambungan selulernya, Suryana mengatakan tidak bisa diganggu karena sibuk.
"Saya sibuk sampai beberapa hari ke depan, jadi saya tak bisa diganggu dulu. Dan saya tidak bisa membuat agenda untuk temu janji," ujarnya berkilah. (pnc/*).
Share
Berita Terkait
Geger di Negeri-ku, Pegawai Komdigi Bekingi Situs Judi Online: Minta Bayaran, Pekerjakan Operator, hingga Sewa Ruko
NASIONAL, - Jajaran Polda Metro Jaya menangkap sebelas oknum pegawa
Hello Arab? Hamas Kecam Media Arab yang Sebut Yahya Sinwar Teroris, Sang Jurnalis Tutup Akun
DUNIA, JAZIRAH, - Gerakan pembebasan P
Penting Bagi Pekerja Pengguna Laptop, Berikut Cara Membersihkan Cache di Laptop agar Tidak Lemot
PPPK Tahun 2024 Pemkot Dumai, Formasi Tenaga Teknis Terbanyak, Tenaga Pendidik Sedikit
DUMAI, - Pendaftaran Pega
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified