Rabu, 06 Maret 2013 17:06:00
Warga Tangkap beruang
DUMAI-Seorang warga Rukun Tetangga 08 Simpang Jepang , Kelurahan Bukit Nenas Kecamatan Bukit Kapur Samosir 55 memasang prangkap beruang yang telah membuat warga di perkampungan tersebut resah atas terhadap teror kawanan beruang,setidaknya mulai berkurang.Seekor beruang madu yang sempat menyerang warga berhasil ditangkap.
Beruang itu ditangkap dengan menggunakan perangkap yang sebelumnya disiapkan di dalam perkebunan rumah warga. Setelah dilakukan pengintaian selama beberapa pekan,Ketua Rukun Tetangga Mislan bersama warga sekitar akhirnya mengamankan satu dari dua beruang yang berkeliaran di sekitar pemukiman warga. Beruang ini sebelumnya menimbulkan kecemasan di tiga rukun tetangga.
“Satu beruang berhasil kita tangkap sekitar pukul 17.30 WIB, Senin (04/2013) kemarin. Perangkap itu kita pasang di area perkebunan karet yang dekat dengan rumah warga ,” kata Mislan
di lokasi,kemarin. Dia menjelaskan, pasca penyerangan warga oleh beruang liar tersebut, pihaknya terus melakukan ronda dan memasang beberapa perangkap (jerat red) secara rutin. Hasilnya tidak sia-sia. Sebuah perangkap yang dipasang hampir satu minggu akhirnya diminati oleh binatang berbulu bermoncong putih tersebut.
“Kita pastikan ini beruang yang menyerang warga dengan cara masuk kerumah yang sunyi pada sore hari beberapa waktu lalu,”ujarnya. Beruang itu mati karena dihajar warga yang gerah..disamping itu juga juga terluka karena perangkap yang secara tradisional tersebut.
Menurut Ketua PKPM Bukit Nenas ini, pihaknya masih berupaya menangkap satu ekor beruang lain yang masih berkeliaran. Hasil pencarian warga, seekor beruang betina diduga bersembunyi di perkebunan warga yang berhampiran dengan semak belukar lokasi. Hanya saja,warga belum berani melakukan pemeriksaan mengingat bahaya yang ditimbulkan.
Kawanan beruang ini mendekat ke pemukiman warga, diduga karena habitatnya telah dirusak perusahaan perkebunan sawit. Padahal sifat beruang hidup secara berkelompok.Sehingga jumlah beruang yang masuk ke wilayah pemukiman cukup banyak. “Beruang juga butuh makan.Jelas mereka akan berkeliaran, kalau tempatnya mencari makan dirusak,”katanya.
Disamping itu Lurah Bukit Nenas Abdul Gani , bahwa beruang tersebut telah meresahkan warga, dengan itu permasalahan ini akan dilaporkan ke Dinas Kehutanan, untuk melakukan penangkapan pada hewan berbulu besar dan bermoncong putih itu.
Menurut Abdul Gani, kalau memang penyebab beruang ini “turun gunung” karena lahannya diambil oleh perusahaan, maka seharusnya perusahaan yang ada di wilayah Simpang Jepang atau Bukit Tunggal kelurahan Bukit Nenas, Kecamatan Bukit Kapur ini ikut terlibat dalam penangkapan beruang tersebut. “Bukan untuk dibunuh dan diburu.Tapi diserahkan ke pihak yang berwenang,”jelasnya. Seperti diketahui, warga sudah resah dan hewan tersebut termasuk hewan dilindungi karena tergolong langka.
Dirinya juga berharap, warga untuk berhati hati jika ke kebun, jangan sendirian tapi bawaklah teman. Soal pemunuhan hewan itu oleh warga sebenarnya tidak ada, ituhewan mati karena perangkap ala tradisional yang dilakukan oleh warga hewan berusaha untuk melepaskan dari perangkap tapi apa daya usaha itu gagal karena hewan terlebih dahulu mati dan kini hewan tersebut sudah dikuburkan oleh warga setempat..(xnw/mnn)
Share
Komentar