Selasa, 30 Desember 2014 20:57:00
MUI Ajak Guru Tingkatkan Kualitas Anak Bangsa
riauonecom, Dumai, - Bertempat di ruang serba guna SMAN 2 jalan Putri Tujuh Dumai, Minggu (28/12) lalu, Majelis Ulama Indomesia (MUI) Kota Dumai melaksanakan seminar pendidikan Islam untuk guru-guru yang beragama Islam.
Acara seminar ini menghadirkan dua narasumber yaitu Ketua MUI Kota Dumai Lukman Syarif, MA. Dan Drs. Kamarudin, serta Melliana, ST. MM. Sebagai moderator. Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 65 peserta yang keseluruhannya terlihat sangat bersemangat dan antusias mengikuti acara itu. Seminar pendidikan Islam yang dilaksanakan oleh MUI Kota Dumai diharapkan mampu memberikan sumbangsih pada proses pengembangan pendidikan dan peningkatan kualitas anak bangsa.
Ketua MUI Kota Dumai, Lukman Syarif menyebutkan bahwa kegiatan ini terselenggara karna hari ini MUI Kota Dumai merasa sangat terpanggil dan tersentuh menyaksikan sebagian generasi muda muslim yang cenderung bersikap malu tampak miskin tapi tak malu tampak bodoh, malu tak tampak cantik tapi tak malu tak tahu apa-apa, tak pandai bersyukur dan selalu lupa berterimaksih, miskin cita-cita tapi tinggi angan-angan.
“Oleh sebab itu, melalui kegiatan ini diharapkan mampu mengangkat esensi pendidikan dalam kacamata Islam sebagai sebuah upaya murni untuk meningkatkan kualitas kehidupan ummat yang bernuasa ibadah dan pengabdian,” harapnya
Lebih lanjut, Lukman Syarif menegaskan bahwa pendidikan Islam merupakan sebuah proses penanaman nilai dan norma dengan mempengaruhi anak didik dengan berbagai pengaruh positif dan edukatif yang dipilih secara selektif dan afirmatif untuk membantu pertumbuhan anak didik menjadi generasi harapan ummat.
“Pendidikan dapat dianggap sebagai sebuah proses demokratisasi tingkat tinggi, karena pendidikan adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan, melahirkan sebuah generasi Islami yang siap menjadi agen perubahan pada kehidupan ummat, berbangsa dan bernegara,” pesannya.
Dan ditegaskannya, tugas seorang guru Muslim adalah mengajarkan anak didik tentang data, realita dan fakta serta lingkungan dan tantangan zaman yang mereka hadapi, kemudian pembentukan kepribadian dengan melakukan koreksi menyeluruh terhadap perilaku anak didik, dan pemahaman tekstual yang baik serta penguasaan hikmah atau kebijaksanaan yang memadai sebagaimana terpatri pada intisari ayat 164 surah Ali Imran.
Terakhir, pada sesi tanya jawab lukman Syarif menyatakan bahwa, kelemahan dan kegagalan murid adalah manifestasi dari kelemahan dan kegagalan para guru. Semua guru Muslim bertanggung jawab sama terhadap akhlak dan keagamaan para siswa dengan tanpa membedakan bidang studi yang mereka ajar karena Islam tidak mengenal dikotomi dalam pendidikan.
Guru yang profesional senantiasa menunjukkan ciri-ciri kekuatan ilmu dan bertingkah-laku dengan keluhuran etika kerja serta mempunyai kefahaman yang jelas dan mendalam, kesungguhan dan komitmen yang tinggi pada penyelesaian tugasnya di sekolah. (rel)
Share
Berita Terkait
Wanti-wanti Usai Guru di Penjara, Kata Pakar Soal Viral Video Guru Enggan Tegur Siswa karena Takut di Penjara
NASIONAL, PENDIDIKAN, - M
Rakyat Kocar Kacir, Ternyata Ini Sosok Pencipta Pajak yang Kini Bikin Rakyat Menjerit
Siap-siap di Pajaki, Ditjen Pajak Bakal Intai Pemilik Rekening Rp1 Miliar
NASIONAL, BISNIS, - Direktorat Jenderal Pajak (DJ
Kejam dan Mengerikan, Bangsa Viking Lakukan Penyiksaan dan Eksekusi Mengerikan
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified