- Home
- Riau Raya
- Puluhan Pedagang Pasar Panglima Gedang Protes Kebijakan Wako, Anggota DPD RI Intsiawati Ayus.SH,MH Kecewakan Pemerintah Kota Dumai
Jumat, 19 Januari 2018 11:12:00
Puluhan Pedagang Pasar Panglima Gedang Protes Kebijakan Wako, Anggota DPD RI Intsiawati Ayus.SH,MH Kecewakan Pemerintah Kota Dumai
DUMAI- Penggusuran pedagang di Pasar Panglimo Gedang dan Jalan Husni Thamrin, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat menimbulkan kegaduhan para masyarakat dan pedagang.
Para pedagang menentang tindakan Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Perdagangan setempat, karena sudah menutup pintu rezeki yang salam ini untuk mencukupi kebutuhan hidup menafkahi keluarganya.
Puluhan pedagang menggelar aksi demo di depan pasar Panglimo Gedang, Kamis (18/1/18). Aksi demo yang didominasi kaum hawa itu menilai Walikota Dumai Zulkifli AS sudah mendzolimi masyarakat pedagang.
"Pemko seharusnya hanya menertibkan pedagang berada di Jalan Husni Thamrin saja, tapi mengapa pintu masuk pasar ini ditimbun dengan tanah bahkan sampai mau di pagar segala," kata Regar salah satu pedagang.
Menurutnya, seluruh pedagang sudah menggantungkan nasibnya di Pasar Gedang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Kalau sudah dibeginikan, para pedagang mau makan apa lagi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Walikota Dumai Zulkifli AS hanya dia saja. Mahal kami sebagai masyarakat diginikan. Dulu bukan main dengan masyarakat pedagang. Kalau sudah jadi lupa dengan niatnya," tegas Regar diaminkan para pedagang lainnya.
Dijelaskannya, pasar yang di dirikan Pemerintah Kota Dumai di Jalan Kelakap Tujuh sepi pembeli. Dulunya seluruh pedagang sudah dipindakan ke pasar itu, tapi karena pembeli tidak ada maka seluruh pedagang setiap harinya selalu rugi.
"Buat pasar yang masyarakatnya tidak mau datang. Apa para pedagang ini dibiarkan selalu rugi gitu. Kami akan bongkar tanah timbun yang sudah menutupi akse masuk Pasar Panglimo Gedang ini, kami mau jualan," tegasnya.
"Kami mencari rezeki bukan korupsi, tetapi kenapa Pemko Dumai memperlakukan kami seperti ini," soraknya di depan pasar tersebut dan menjadi perhatian dari para pengguna jalan yang melintas.
Melihat kejadian itu, spontan Anggota DPD RI Intsiawati Ayus II SH, MH langsung mencurahkan kekecewaanya terhadap apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Dumai terhadap para pedagang di Pasar Panglimo Gedang tersebut.
Melalui akun facebooknya, Intsiawati Ayus II menulis keprihatinannya, sedih rasanya bila tempat untuk mencari nafkah saja, keluarga kita yang berada di Kota Dumai harus berurusan dengan Pemerintah Kota.
Janji penempatan pedagang di pasar yang sudah disediakan (pasar kelakap), tidak tepat fungsi terhadap pedagang. Lokasi yang jauh dan fasilitas minim, tentu menjadi kendala pedagang berjualan.
Saya bersama abang (H. Awaluddin) di Kota Dumai, sedianya sudah menyediakan pasar (pasar panglimo gedang) dengan kondisi yang memungkinkan. Namun keberadaan pasar ini dianggap illegal. Dan pedagang harus mengikuti arahan Pemko Dumai.
Lihatlah, pasar rakyat yang kami inisiatifkan saat ini ditutupi oleh timbunan tanah agar aktifitas pasar lumpuh. Sungguh ironi. Tapi saya dan tim di Dumai tidak akan tinggal diam.
Bagaimanapun kebutuhan masyarakat, nasib ratusan pedagang harus terus diperjuangakan. Mohon do'a agar hal ini bisa diselesaikan aebagaimana mestinya dan dapat berguna baik untuk kita semua.***(rtc/mzi)
Share
Komentar