riauonecom, Dumai, roc, - Sejumlah gudang yang dibangun bukan dikawasan pergudangan diduga tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Dumai, jika pun ada, diduga IMB diterbitkan tidak sesuai dengan penempatan wilayah bangunan.

 

Bangunan diperuntukan gudang kini tumbuh menjamur dikawasan pemukiman warga. Padahal kawasan pergudangan telah ditetapkan di wilayah Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai.

 

Seperti di Jalan Tega Lega, Kelurahan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Barat. Wilayah pemukiman masyarakat itu kini dipadati gudang penyimpanan makanan dan minuman milik importir.

 

Kondisi itu sudah meresahkan warga sekitar. Pasalnya, aktifitas kendaraan pengangkut muatan gudang mengancam keselamatan dan bobot kendaraan melebihi tonase jalan.

 

Seperti yang diungkap Doni, Warga Jalan Tunas Mulia, ia mempertanyakan izin masuk kendaraan berat dan bangunan gudang tempat penyimpanan barang impor dari luar negeri. Menurutnya, kendaraan berat dan gudang tidak memiliki izin.

 

“Masyarakat sini sudah resah, truk-truk besar lalu lalang dengan kecang. Kadang juga sering macet kalau mereka sedang bongkar di gudang. Setau saya disinikan tidak diizinkan ada gudang,” ungkap Doni.

 

Terkait keluhan warga, ketika dikonfirmasi Kepala BPTPM Kota Dumai, Hendri Sandra sulit ditemui. Bahkan menurut pegawai BPTPM yang dijumpai, Hendri selalu dikatakan sedang keluar kota.

 

Informasi yang dirangkum, alasan keluar kota sudah jadi langganan jawaban untuk jurnalis yang datang hendak menjumpai Hendri. Menurut mereka itu sudah alasan klasik Hendri menolak kedatangan wartawan.

 

“Hendri memang sulit dijumpai, alasannya pun selalu sama keluar kota. Padahal informasinya Hendri ada diruangannya,” terang salah seorang wartawan yang enggan disebutkan namanya.

 

#dumaihedlen