riauone.com, Dumai, Riau - Pemerintah Kota (Pemko) Dumai Kamis (23/1) memperingati hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional serta Hari Kesadaran Nasional Bulan Januari Tahun 2014, acara di gelar di eks Walikota Jalan Soebrantas Dumai, bertindak sebagai Irup Walikota Dumai, Khairul Anwar.

 

" Pada kesempatan ini perkenankanlah saya membacakan Sambutan  Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Pada Upacara Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional dan Pernyataan dimulainya Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2014, sebagai berikut," kata Walikota Dumai.

 

Peringatan hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional merupakan tahun kelima bagi bangsa Indonesia untuk berjuang, berperan aktif dan bekerja secara kolektif dalam pencapaian visi K3 Nasional, yaitu Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2015.

 

" Salah satu tantangan besar yang kita hadapi di sektor tenaga kerja saat ini adalah kualitas sumber daya manusia, baik yang akan memasuki dunia kerja, maupun yang telah bekerja di perusahaan. Untuk itu, perlu dijalankan usaha nyata untuk meningkatkan sumber daya manusia baik melalui Balai Latihan Kerja, maupun kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga diklat swasta, atau pusat diklat perusahaan-perusahaan besar," urainya.

 

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlidungan ketenagakerjaan dan merupakan hak dasar setiap tenaga kerja yang ruang lingkupnya telah berkembang sampai pada tingkat nasional. Pelaksanaan kegiatan K3 yang dilangsungkan hendaknya dapat memenuhi kriteria masyarakat internasional terhadap persyaratan suatu produk barang atau jasa; antara lain harus memiliki mutu yang baik, aman dipergunakan, ramah lingkungan dan memenuhi standar internasional tertentu seperti ISO 9001 series, ISO 14000 series, OHSAS 18000 series dan SMK3.

 

" Kondisi tersebut harus kita jadikan sebagai tantangan sekaligus peluang dalam meraih keberhasilan perdagangan global," demikian Wako.

 

Pelaksanaan K3 tidak hanya merupakan tanggungjawab pemerintah, tapi tanggung jawab semua pihak, khususnya masyarakat industri. Dengan demikian, semua pihak terkait berkewajiban untuk berpera aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk melaukan berbagai upaya dibidang K3 sebagai bagian dari budaya kerja disetiap kegiatan, sehingga dapat mencegah kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

 

" Mengingat pelaksanaan K3 dan pengembangannya dalam mewujudkan budaya K3 tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah, maka pada kesempatan yang baik ini saya mengimbau, mengajak dan mendorong agar kementerian disemua sektor, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, cendekiawan, perguruan tinggi, organisasi profesi, asosiasi, pimpinan perusahaan, pekerja dan masyarakat untuk melakukan upaya-upaya konkrit pelaksanaan K3 di lingkungannya masing-masing sehingga pelaksanaan K3 menjadi gerakan selruh bangsa Indonesia guna mendukung tercapainya Indonesia Berbudaya K3 tahun 2015," urainya.

 

Peringatan Hari K3 Nasional tahun ini mengambil tema pokok “Wujudkan Budaya K3 untuk Menjamin Stabilitas Usaha Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional”. Tema ini menjadi tema terakhir dalam mencapai visi K3 sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi Nomor: Kep.372/Men/XI/2009 tentang petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 Nasional Tahun 2010-2014.

 

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, diharapkan semua potensi bangsa dan pemerintah berkosentrasi penuh, kerja lebih baik, dan bermanfaat dengan mengarah ke satu tujuan yaitu menciptakan setiap individu bangsa Indonesia yang berprilaku dan bertindak aman dalam setiap aktivitasnya.

 

Selanjutnya disampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah, sedang dan akan terus mengembangkan serta membudayakan K3 sebagai bagian dari konstribusi kita untuk membangun bangsa dan negara, sehingga dapat bersaing dengan bangsa dan negara maju.(zar/roc).