Kamis, 26 Februari 2015 08:24:00
Kabut Asap Kebakaran Lahan, Kualitas Udara di Kota Dumai Riau Mulai Memburuk
riauonecom, Dumai, roc, - Maraknya kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Dumai, memicu semakin buruknya kualitas udara di Kota Dumai. Sementara adapun Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sesuai ketetapan adalah kategori baik 0-50 dengan warna hijau.
Kemudian dari kategori sedang 51-100 dengan warna biru; kategori tidak sehat 101-199 dengan warna kuning; kategori sangat tidak sehat 200-299 dengan warna merah; kategori berbahaya 300-500 dengan warna hitam.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Dumai, Bambang Surianto, bila dilihat sejak beberapa hari lalu, kondisi udara di Kota Dumai sudah memasuki kategori sedang, bahkan bisa mencapai kondisi udara yang kurang sehat.
"Semalam pada Selasa (24/2) malam atau Rabu (25/2) dini hari, kualitas udara Kota Dumai sudah memasuki kategori tidak sehat, namun kualitas udara tersebut selalu berubah apabila sudah memasuki waktu siang hari menjadi kategori sedang," katanya, Kamis.
Dijelaskan Bambang, perhitungan ISPU tersebut seharusnya belaku untuk 24 jam yang dimulai pada pukul 15:00 WIB hingga 15:00 WIB dihari selanjutnya.
Sementara ketika ditanya mengenai adanya perubahan kondisi udara yang cenderung bergantung pada perubahan suhu, ia menjelaskan bahwa memang alat perhitungan ISPU tersebut memang kerap kali menyesuaikan dengan kondisi sekitar.
"Memang kecenderungan kalau sudah sejak malam hari hingga pagi hari, karena adanya faktor kelembapan udara maupun embun membuat asap semakin menjadi menebal, dan kalau hal tersebut sudah terjadi biasanya kondisi udara akan berada pada kategori diluar normal," katanya.
Namun seiring berjalannya waktu, semakin siang hingga ke sore tentu sudah adanya faktor suhu dan matahari, asap tersebut akan mulai pecah, dan biasanya kondisi udara akan berkisar pada kategori baik dan sedang, ataupun berwarna hijau dan biru.
Perhitungan ISPU yang didapat oleh KLH Kota Dumai tersebut masih berasal dari alat milik PT. Chevron Pacific Indonesia ( CPI), sementara KLH Kota Dumai sendiri belum memiliki alat pemantau ISPU tersebut.
Dikatakan Bambang, pihaknya telah meminta bantuan pengadaan alat pemantau ISPU ataupun kondisi udara itu sendiri kepada BLH Provinsi maupun Pemerintah Provinsi.
"Jika memang nantinya ajuan pengadaan tersebut diterima oleh Pemerintah Provinsi, maka alat tersebut akan kita pasang dibeberapa titik seperti titik-titik rawan Karhutla yang berada dibeberapa Kecamatan Kota Dumai," tutupnya.
Hingga saat ini Pemko Dumai melalui KLH Kota Dumai masih bergantung pada perusahaan seperti PT. CPI dalam memantau kondisi udara ataupun ISPU di Kota Dumai. Nantinya laporan ISPU tersebut akan diterima KLH disetiap harinya melalui email yang dikirimkan PT. CPI kepada KLH Kota Dumai. (rgc/roc)
Share
Berita Terkait
Geger di Negeri-ku, Pegawai Komdigi Bekingi Situs Judi Online: Minta Bayaran, Pekerjakan Operator, hingga Sewa Ruko
NASIONAL, - Jajaran Polda Metro Jaya menangkap sebelas oknum pegawa
Hello Arab? Hamas Kecam Media Arab yang Sebut Yahya Sinwar Teroris, Sang Jurnalis Tutup Akun
DUNIA, JAZIRAH, - Gerakan pembebasan P
Penting Bagi Pekerja Pengguna Laptop, Berikut Cara Membersihkan Cache di Laptop agar Tidak Lemot
PPPK Tahun 2024 Pemkot Dumai, Formasi Tenaga Teknis Terbanyak, Tenaga Pendidik Sedikit
DUMAI, - Pendaftaran Pega
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified