Senin, 22 September 2014 23:19:00
Pedagang Keluhkan Isu Kenaikan Harga LPG di Kota Dumai
riauonecom, Dumai, roc - Adanya penambahan kuota LPG sebagaimana yang dikabarkan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kota Dumai ternyata berbeda dengan kenyataan dengan apa yang ada di tengah-tengah masyarakat, dimana Kota Dumai dalam 1 bulan belakangan mulai mengalami kelangkaan Gas LPG 3 Kg, yang tentunya berdampak pada kegiatan rumah tangga sehari-hari.
Tidak itu saja, bahkan, sejumlah pedagang kecil juga mulai kalang kabut untuk mendapatkan gas yang di subdisi oleh Pemerintah tersebut.
Selain kesulitan mendapatkan gas LPG khususnya tabung berukuran 3 kg yang mengakibatkan para pedagang kecil susah mendapatkan bahan bakar tersebut, rencana pihak Pertamina dan Pemerintah yang akan menaikkan tarif harga tabung gas LPG 12 Kg, juga diduga dapat menyebabkan pedagang tersebut gulung tikar, meskipun Disperindag Kota Dumai telah melakukan penambahan kuota tabung gas LPG 3 Kg, namun hal itu masih saja belum menyelesaikan permasalahan langkanya tabung gas LPG 3 Kg dikalangan masyarakat Kota Dumai.
Seperti yang dialami Budi salah seorang pedagang Gorengan yang terletak di Jalan Sultan Hasanudin Dumai, mengaku harus beralih ke tabung gas LPG 12 kilogram agar usahanya tetap dapat baeroperasi.
“ Dalam 1 bulan belakangan ini harus menggunakan tabung berukuran 12 Kg yang mana pada sebelumnya menggunakan tabung berukuran 3 kg, dikarenakan kelangkaan tabung LPG berukuran 3 Kg, terpaksa harus kayak gini agar tetap bisa berjualan,” ujarnya.
Dijelaskannya, dalam 1 bulan, Ia menggunakan 2 tabung gas LGP berukuran 12 Kg, sementara pada saat menggunakan tabung gas LPG 3 Kg, dalam 1 bulan, Ia hanya menghabiskan 5 tabung gas saja. Jika dikalkulasikan, dalam 1 bulan untuk membeli tabung 12 Kg, Ia harus merogoh kocek sebesar Rp230.000, sedangkan untuk tabung berukuran 3 Kg Ia hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp90.000 dalam menjalankan usahanya.
Hal ini tentu saja berpengaruh kepada pendapatanya yang hanya mendapatkan keuntungan sangat tipis dan jika hal ini dibiarkan terus menerus, diduga dapat juga menjadikan para pedagang makanan tersebut gulung tikar.
“ Kami para pedagang mau gak mau ngikut saja, namun diharapkan kepada Pemerintah agar lebih memperhatikan nasib para pedagang kecil, jika harus melakukan perubahan harga LPG nantinya,” tukasnya. (ka)
Share
Berita Terkait
Komentar