• Home
  • Riau Raya
  • Pro Kontra Pembangunan Mesjid Tahun Jamak di Bukit Gelanggang, Pemko Sampaikan Rilis ke Media
Rabu, 12 Februari 2014 17:57:00

Pro Kontra Pembangunan Mesjid Tahun Jamak di Bukit Gelanggang, Pemko Sampaikan Rilis ke Media

riauone.com, Dumai, Riau - Sebelumnya, terungkap dalam pertemuan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Dumai bahwa anggaran yang diajukan sebanyak Rp15 miliar dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Dumai tahun 2014 tersebut hanya untuk pembangunan tiang pancangnya saja. 
 
Pemerintah Kota Dumai tak transparan dalam rencana pembangunan masjid tersebut. Semula disampaikan akan membangun masjid mini. Namun, akhirnya terungkat akan membangun masjid mewah, yang dikelilingi air kolam. Wali Kota Dumai menyebutnya sebagai masjid terapung. 
 
Bahkan, wako akan menjadikan masjid tersebut sebagai ikon Kota Dumai yang akan dikenang masyarakat setelah dirinya tak lagi memimpin daerah ini. Tak tanggung-tanggung, anggaran untuk membangun masjid mewah tersebut adalah dirancang sebanyak Rp42 miliar. Rencana akan dibangun selama tiga tahun. 
 
" Dewan dikelabui. Semula disebutkan akan membangun masjid mini, dengan biaya sebanyak Rp15 miliar. Ternyata anggaran sebanyak itu hanya untuk pembangunan tiangnya saja," kata Dahril Qutni, anggota Komisi III DPRD Dumai.
 
Pemko Sampaikan Rilis
 
Sementara itu, Pemko Dumai dalam hal ini surat elektronik mengatasnamakan Humas Pemko Dumai mengirimkan rilis ke ke lebih 72 email penerima, tentang pembangunan masjid terapung di lokasi Taman Bukit Gelanggang.
 
Pembangunan itu merupakan salah satu gagasan yang sebenarnya sudah sesuai dengan Visi dan Misi Kota Dumai. Perlu diketahui bahwa Walikota berharap Masjid itu nantinya akan menjadi icon atau landmark yang mengangkat sisi agamis dan akan dikenang oleh para pengunjung dari luar Kota Dumai sekaligus kebanggaan masyarakat Dumai.
 
Perlu juga dipertimbangkan bahwa setiap daerah di Indonesia maupun di dunia memiliki icon kota yang merupakan daya tarik dan kenangan bagi masyarakat yang datang berkunjung ke kota itu. " Sampai saat ini, sayangnya kita masih belum mempunyai hal tersebut. Apakah kilang minyak?? Kemudian, bisakah masyarakat awam datang berkunjung dengan bebas kesana??. Tentu saja tidak," demikian rilis tersebut.
 
Sejalan dengan bergulirnya ide ini publik, Walikota menyampaikan terimakasih atas kritik dan saran dari seluruh lapisan masyarakat terhadap ide pembangunan Masjid Terapung ini. Namun, Walikota berharap hal tersebut tidak jatuh kedalam polemik yang berkepanjangan, apalagi sampai terkesan dipolitisir dengan kepentingan pribadi Walikota, karena pembangunan Masjid tersebut murni untuk kemaslahatan ummat Islam serta bagian dari syiar agama. Selain itu, karena terletak di jantung kota, masjid yang nantinya akan dibangun tersebut tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Rencana ini sebenarnya telah beberapa kali disampaikan dalam berbagai pertemuan, jadi, jikalau sekarang terjadi polemik, biarkanlah nanti masyarakat menilainya sendiri.
 
Walikota selalu terbuka jika ada yang memang perlu didialogkan dan dibicarakan, dengan demikian tentu akan didapat titik temu tentang item-item yang menjadi persoalan. Adapun soal lokasi pembangunan yang dipilih pemerintah tepat di lokasi Taman Bukit Gelanggang adalah dengan pertimbangan bahwa bila ada iven-iven yang bersifat keagamaan, seperti MTQ baik tingkat Kota maupun Provinsi, dapat menggunakan tempat di pelataran masjid tersebut.
 
" Pengalaman kita pada MTQ Tingkat Provinsi edisi sebelumnya di Kota Dumai pada lokasi yang sama telah menghabiskan milyaran APBD yang cuma dipakai beberapa hari untuk kemudian dibongkar dan tidak bisa digunakan kembali," kata rilis yang tidak menyebutkan narasumber.(zar/roc)
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified