• Home
  • Riau Raya
  • Wakil Walikota Dumai Sidak Lokasi Industri Lubuk Gaung
Rabu, 21 Januari 2015 06:05:00

Wakil Walikota Dumai Sidak Lokasi Industri Lubuk Gaung

kecelakaan kerja, tanki minyak sawit tumbang di PT IBP Dumai
riauonecom, Sungaisembilan, Dumai, -  Wakil Walikota Dumai H. Agus Widayat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi industry Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan, tepatnya di PT. Inti Benua Perkasatama (IBP), Selasa (20/1). 
 
Dalam kunjungan itu, Wakil Walikota Dumai disampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Dumai H. Amiruddin, Kabid Pengawasan Muhammad Fadhli, dan beberapa orang staffnya serta beberapa orang awak media.
 
Kunjungan itu sedikit terganggu saat hendak memasuki pintu masuk Perusahaan. Dimana mobil yang ditumpangi sejumlah wartawan dihadang oknum security bernama Firdaus di pintu masuk perusahaan PT Inti Benua Perkasatama itu. 
  
Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Disnakertrans Kota Dumai Muhammad Fadhly SH yang menyetir mobil sempat protes, namun tak digubris. Kendati Fadhly sudah menjelaskan, bahwa ketiga mobil adalah rombongan, namun oknum security tersebut sibuk menghubungi entah siapa melalui handy talky (HT) "Maaf pak, kami harus konfirmasi dulu ke dalam apakah wartawan diizinkan masuk apa tidak, Maaf pak ya," katanya.
 
Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Kota Dumai Kamaruddin sempat turun untuk mengisi daftar tamu di pos security. Begitu juga salah seorang wartawan dipanggil ke dalam pos security. 
  
Melihat hal itu, Fadhly keluar dari mobil dan menjelaskan bahwa mobil tersebut ikut rombongan Wawako dan Kadisnakertrans Kota Dumai serta Kepala BPJS Ketenagakerjaan.
 
Setelah sempat bersitegang urat leher sekitar 15 menit, rombongan wartawan bersama pejabat teras Disnakertrans Dumai dan BPJS Ketenagakerjaan Kota Dumai itu pun akhirnya diizinkan masuk dengan membaya sejumlah id card.
 
Melihat tingkah security tersebut, Fadhly menggerutu  dan bertanyamemangnya ada apa di PT IBP monil pejabat resmi saja dipersulit bahkan dihadang dan dilarang. "Bagaimana kalau yang lain, misal wartawan jangan harap bisa masuk,"sesal Fadhly. 
  
Tiba di lokasi industry, Wawako Dumai H Agus Widayat berama Kadisnakertrans Kota Dumai dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Dumai langsung memasuki salah satu ruangan. Managemen PT IBP nampak berubah mukanya ketika melihat dua wartawan ternyata ikut dalam rombongan. "Mereka tadi terkejut ternyata rombongan mengikutsertakan wartawan,"tutur Bambang Prayetno. 
  
Tak jelas, mengapa managemen PT IBP sedikit terusik ketika dalam sidak ada wartawan. Yang jelas, wartawan  ikut hadir dalam kunjungan Pemko Dumai serta BPJS Ketenagakerjaan lantaran diajak oleh Kadisnakertrans.  
 
Tak ada penjelasan mengapa wartawan dipersulit masuk di lokasi industry PT IBP. Namun masyarakat Dumai sudah tau persis bahwa di lokasi industry pengolahan CPO tersebut kerap terjadi kecelakaan kerja,yang sudah menghilangkan nyawa pekerja. Terungkap bahwa pekerja yang meninggal akibat kecelakaan kerja di PT IBP ternyata bukan warga Dumai. 
 
Korban terakhir bernama Legino warga Medan Sumut, sedangkan dua lagi yang meninggal akhir tahun 2014 akibat tertimpa tanki silo berisi karnet sawit juga asal sumatera utara (Sumnut) dan tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
 
Dalam pertemuan yang dipimpin Kepala Disnakertrans Kota Dumai itu, Wawako Dumai dengan seksama mendengar kronolis terjadinya kecelakaan kerja yang mengakibatkan salah seorang pekerja bernama PT Legino (40), warga Sumatera Utara(Sumut) itu. 
  
Menurut GM PT IBP Melong buruh PT Andalas Metal Con Agung (AMA) sub kontraktor PT IBP Lubukgaung tersebut jatuh dari ketinggian 8 meter saat melakukan pengelasan di salah satu tingki timbun yang baru dibangun perusahaan.
 
Korban jatuh lantaran tali pengeman yang dikaitkan dengan besi yang dilas lepas sehingga korban jatuh dan tersangkut di salah satu  siku namun patah dan akhirnya terhempas ke lantai. "Kami sudah berupaya maksimal agar tidak terjadi kecelakaan, tapi tetap saja terjadi, mau diapakan lagi," katanya seakan tak bersalah. 
  
Melong mengakui PT IBP memiliki ahli K3 Umum dan P2K3 di perusahaan juga aktif. Ke depan, kata dia, sub kontrakror yang menjadio mintra kerja PT IBP juga wajib memiliki ahli K3 Umum serta memiliki sertifikat. "Nanti akan kami buat laporan ke Disnakertrans Dumai,"katanya. 
  
Sementara Kepala Disnakertrans Kota Duimai tak mau menutup-nutupi. Dalam pertemuan tersebut diungkap bahwa PT AMA sub kontraktor PT IBP tempat dinama korban  bekerja tak memiliki K3, juga tak ada melaporkan P2K3. Hanya saja, pekerja PT AMA termasuk korban meninggah udah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. “Nanti dalam wajib lapor, jika sub kontraktor tak terdaftar di BPJS tak kami layani,"tegas Amiruddin. 
  
Sesuai data yang diterima, penghujung tahun 2014 saja terjadi tiga  kali kecelakaan di PT IBP Lubukgaung. Dua kali merenggut nyawa pekerja, terakhir tanki timbun pecah membuat CPO tumpah ke parit di sekitar lokasi industry. 
  
Tak berhenti disitu saja, awal tahun 2015 terjadi lagi kecelakaan kerja yang menimpa Legino, pekerja PT AMA sub kontraktor PT IBP Lubukgaung tersebut tewas lantaran jatuh dari ketinggian 8 meter saat mengelas di perusahaan. Korban jatuh akibat talipengaman  yang digunakan korban saat mengelas terputus, membuat korban terhempas dan menimpa besi plat yang ada di bawah.
 
Setiap perusahaan di Dumai diminta untuk mematuhi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan diwajibkan memiliki ahli K3 umum dan membuat laporan melalui P2K3 Perusahaan dan pekerja juga wajib memiliki sertifikat, alat dan bahan bangunan juga harus sesuai standart. 
 
Wawako sedikit mengingatkan kepada pihak perusahaan, jangan hanya memilih murah, ternyata perkerja jadi korban meninggal dunia. Perusahaan jangan hanya kejar untungnya saja, tetapi keselamatan pekerja juga harus diutamakan,"tegasnya (rel)
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified