RIAUONE.COM, DUMAI, ROC, - Untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kelangsungan hidup Flora dan Fauna di perairan Dumai, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Dumai memeriksa dokumen Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) seluruh perusahaan yang beroperasi di sepanjang pesisir pantai Kota Dumai.

 

Hal itu ditegaskan Wakil Walikota Dumai, dr. H. Agus Widayat, MM di sela-sela kegiatan penanaman mangrove sempena hari Bhakti Kehutanan ke-32 tahun 2015 di Bandar Bakau Jalan Nelayan Kecamatan Dumai Barat belum lama ini.

 

"Untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga kehidupan Flora dan Fauna di perairan Dumai, KLH harus memeriksa dokumen Amdal seluruh perusahaan yang beroperasi disepanjang pesisir pantai Dumai,"sebutnya.

 

Menurut Wawako, banyak pohon mangrove yang ditanam seperti di Sungai Sembilan menghitam dan mati. Disinyalir ini akibat dampak limbah perusahaan yang beroperasi di kawasan industri Lubuk Gaung. "Jika tidak ada limbah, mangrove tidak mungkin bisa menghitam lalu mati. Karena itu KLH harus memeriksa Amdal perusahaan-perusahaan tersebut,"pintanya.

 

Selain Amdal, KLH juga harus memeriksa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di masing-masing perusahaan untuk memastikan air yang dibuang ke laut aman atau tidak bagi flora dan fauna.

 

Wawako menghinbau kepada semua pihak termasuk perusahaan di Dumai harus menjaga ekosistem, salah satunya hutan mangrove guna mencegah terjadinya abrasi. "Hutan mangrove sangat penting untuk menyerap CO2 dan mengeluarkan O2, sehingga udara dapat jadi sehat,"pungkasnya.

 

Sementara Kepala KLH Dumai, Bambang Surianto ketika dikonfirmasi, Selasa, mengaku siap menyelamatkan flora dan fauna. Pihaknya akan turun ke lapangan untuk melakukan pengambilan sampel dari perusahaan-perusahaan tersebut.

 

"KLH akan terus melakukan upaya penyelamatan lingkungan untuk menjamin keberlangsungan hidup Flora dan Fauna yang ada di perairan laut Dumai,"katanya (sri).