Selasa, 09 Desember 2014 16:38:00

Wujudkan Kualitas Lingkungan Sehat

wawako Dumai tinjau Dispenda Dumai. (zar)
riauonecom, Dumai, roc, - Pemerintah Kota (Pemko) Dumai mengelar Konsultasi Publik Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) yang secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Dumai H. Said Mustafa di gedung Media Centre Jalan Putri Tujuh Dumai Timur, Selasa (9/12).
 
Kegiatan yang diikuti 80 orang peserta dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Dumai, seperti Camat, Lurah serta masyarakat tersebut, bertujuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik secara fisik, kimia, biologi, di udara, air dan sosial maupun lingkungan tidak sehat  yang disebabkan adanya perubahan iklim global (global warning).
 
Sekdako H. Said Mustafa menjelaskan, PPSP adalah program nasional pembangunan sanitasi di Indonesia yang digagas oleh Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) dengan mempromosikan Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang merupakan dokumen cetak biru berisi pembangunan sanitasi sebua kota/ kabupaten yang komperehensif. “Program tersebut diresmikan tahun 2009 dalam deklarasi yang dikeluarkan pada Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) II,”ujarnya.
 
Menurutnya, percepatan pembangunan sanitasi itu sendiri diarahkan kepada tiga sasaran diantaranya; menghentikan perilaku buang air besar sembarangan (BABS) pada tahun 2014 di perkotaan dan pedesaan, pengurangan timbunan sampah dari sumbernya dan penanganan sampah yang ramah lingkungan dan pengurangan genangan air di 100 kabupaten/ kota seluas 22.500 hektar.
 
“Program ini untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia memenuhi tujuan-tujuan Millenium Dovelopment Goals (MDGs) yakni mengurangi hingga setengahnya jumlah pendiuduk yang tidak punya akses berkelanjutan pada air yang aman diminum dan sanitasi yang layak tahun 2015,”sebut Said Mustafa.
 
Kata Said Mustafa, target PPSP tahun 2015 menjangkau 330 kota/ kabupaten di seluruh Indonesia. Ternyata hasil pencapaiannya jauh melebihi target, sebab sampai tahun 2014 sudah 446 kota dan kabupaten yang tercatat sebagai peserta program PPSP. Karena itu, program PPSP diharapkan bisa menjadi paying bagi berbagai aktivitas terkait pembangunan sector sanitasi yang berlangsung.
 
Setiap kabupaten/ kota mengimplementasikan pembangunan sanitasi dengan mengcu SSK yang telah dibuat. Penysunan buku putih sanitasi merupakan perwujudan komitmen masyarakat dalam rangka mendukung dan melaksankan Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman. “Kita memaklumi bersama bahwa snitasi merupakan sal;ah satu pelayanan dasar yang kurang mendapat perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah-daerah,” ujarnya.
 
Program sanitasi selama ini, kata Sekdako, hanya bersifat parsial dan tidak menyeluruh dan terkesan  pelaksanaannya dilakukan oleh masing-masing SKPD, maka dari itu Pemko Dumai merasa bertanggungjawab mendorong dan bersama masyarakat, stake holder atau pemangku kepentingan sanitasi untuk mewujudkan kondisi sanitasi pemukiman yang layak. “Dengan demikian, diharapkan ke depannya BPS ini menjadi acuan dan sumber dokumen resmi lainnya,” harapnya.
 
Menurut Sekdako Dumai lagi, progress penyusunan BPS Kota Dumai berada di posisi 46 dari 98 kabupaten/ kota di Indonesia dan posisi 2 dari 5 kabupaten/ kota di Provinsi Riau yang mengikuti program tersebut. Terlepas dari hal tersebut, diharapka BPS yang disusun berdampak baik untuk kepentingan masyarakat luasdalam perencanaan pembangunan sanitasi.
 
Melalui kelompok kerja (Pokja) yang dibentuk, Pokja Sanitasi Kota Dumai penyusunan buku putih sanitasi  sekarang sudah mencapai tahap finalisasi penysunan. “Saya mengucapkan teriomakasih kepada Pokja Sanitasi Kota Dumai atas kesediaanya meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya menyusun dan menyelesaikan tahapan demi tahapan  penysunan buku putih sanitasi ini,”ungkap Said Mustafa.
 
Sementara ketua Panitia, Fauzi Rizal S.Sos mengatakan, bahwa sanitasi ini bukan tanggungkjawab pemerintah semata, tapi juga masyarakat harus turut bertanggungjawab.“Sanitasi merupakan tanggungjawab bersama, untuk itu sinergitas seluruh komponen hendaknya tetap terbangun guna mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat tersebut,”pungkasnya. (rel). 
 
 
Share
Berita Terkait
  • 9 bulan lalu

    Sedang Gembira ada Jalan TOL, Eh Pemerintah Naikan Tarif Tol Dumai-Pekanbaru dari Rp118.500 jadi Rp171.500


    Komentar
  •