Rabu, 26 Agustus 2015 07:18:00
PT CPK Pasang 'Perangkap' Bagi Warga Rambaian dengan Pola Kemitraan
riauonecom
RIAUONE.COM, TEMBILAHAN, INHIL, ROC, - Perusahaan penindas rakyat yakni PT Citra Palma Kencana atau PT CPK diduga memasang 'perangkap' bagi masyarakat Desa Rambaian, Kecamatab Gaung Anak Serka (GAS) dengan sisten pola kemitraan.
Hal tersebut dilontarkan Kepala Dusun Sumber Haya, Desa Rambaian, Ahmad kepada awak media bahwa diribya pernah diajak PT CPK untuk bergabung dalam bentuk kelompok tani yakni Plasma.
"Saat itu, perusahaan melalui perwakilannya mengatakan jika masuk kelompok plasma, maka akan banyak manfaat yang diterima saya mulai seperti pembagian hasil produksi dibagi rata, membuka lapangan pekerjaan, aktivitas perusahaan tidak dibenarkan merusak lingkungan sekitar dan masih banyak lagi lainnya," Ungkap Ahmad Selasa (25/8).
Semua hal baik yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut telah tertera pada selembar kertas berbentuk selebaran dan diberikan kepada Ahmad sebagai pegangan.
Mirisnya, apa yang disampaikan oleh perusahaan dan yang tertera pada brosur yang diberikan kepada warga, tidak dibunyikan atau disertakan pada surat perjanjian penyerahan lahan warga. Ini lah yang membuat Ahmad merasa ragu dan menyatakan tidak ingin bergabung.
"Setelah saya perhatikan dan pahami, apa yang disampaikan oleh perwakilan perusahaan dan brosur yang diberikan ternyata tidak sesuai dan disertakan dengan surat perjanjian penyerahan lahan. Apa lagi ada bunyi di dalamnya menyebutkan, warga harus bersedia mengikuti peraturan yang telah ditetapkan. Sementara point apa saja tidak disebutkan. Ini kan bisa saja penipuan," Kata dia.
Apa lagi katanya, belum ada kesepakatan Ahmad untuk bergabung, lahan miliknya kini sebagian dari 12 hektar kebun kepalanya telah hancur ditanami sawit oleh perusahaan tanpa sepengetahuannya.
Untuk itu, ia berharap pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri dapat mengatasi dan menindaklanjuti keluhannya ini.
Hal senda juga disampaikan, Asmuri petani yang sisa terdaftar sebagai anggota mengungkapkan menyesal telah termakan bujuk rayu perusahaan. Ia hanya bisa berharap semoga apa yang dicemaskan tidak terjadi dan bisa merasakan hasil panen buah sawit dari lahannya.
"Sebenarnya saya menyesal, kalau bisa perusahaan langsung beli aja lahan saya. Kalau saat ini kan saya jatuhnya bekerja sama dengan perusahaan, hasilnya belum tau diberikan apa tidak," Pungkasnya. (Ade)
Share
Komentar