Selasa, 31 Maret 2020 21:19:00
Di Inhil, Perayaan 'Sembayang Kubur' di Dibatalkan
RIAUONE.COM- Ketua Persatuan Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Indragiri Hilir, Heryjono mengatakan semua perayaan Ceng Beng (Sembayang Kubur) yang puncaknya dilaksanakan bagi warga Tionghoa pada 4 April 2020 mendatang dibatalkan.
Pembatalan ini mengingat maklumat Polri dan himbauan Pemerintah Kabupaten Inhil terkait kewaspadaan terhadap penyebaran Virus Corona (Covid-19).
"Perayaan Sembayang Kubur bersama dibatalkan. Tapi kalau ada warga yang mau melaksanakan secara pribadi kita juga tidak bisa melarang. Tapi yang sifatnya bersama-sama itu tidak," ujar Heryjono, kepada awak media disela-sela kegiatan penyemprotan massal di Tembilahan, Selasa (31/3/2020).
Sembayang Kubur atau 'Ceng Beng' adalah tradisi warga keturunan Tionghoa yang setiap tahun dilakukan pada awal bulan April. Pada saat Ceng Beng ribuan warga biasanya memadati pemakaman untuk menghormati jasa-jasa orangtua dan leluhur mereka.
Di Indragiri Hilir, tepatnya di Desa Perigi Raja Kecamatan Kuindra biasanya perayaan Ceng Beng yang dilakukan secara bersama selalu ramai dihadiri warga Tionghoa setiap tahunnya dari luar daerah.
Mereka datang membersihkan makam, bersembayang dan meninggalkan karangan bunga, makanan dan uang kertas di kuburan orang yang mereka hormati.
Namun terkait dengan maraknya Virus Corona (Covid-19) yang terjadi tahun ini, warga setempat ramai-ramai menolak agar kegiatan yang mengumpulkan orang ramai seperti Sembayang Kubur ditiadakan.
Penolakan ini juga seiring dengan maklumat Polri dan himbauan Pemkab Inhil agar masyarakat untuk sementara tidak melaksanakan kegiatan dan menghindari tempat keramaian karena wabah Covid-19.
"Kalau masalah di Perigi Raja itukan sudah ada pertemuan. Kepala Desa bersama Camat, Kapolsek Kuindra dan tokoh masyarakat sudah sepakati bersama dalam rapat. Tidak ada perayaan Sembayang Kubur secara bersama, apa lagi ada warga luar yang datang. Kecuali bagi warga setempat, memang ada pengecualian, tapi bagi warga dari luar kami sudah himbau tidak datang," kata Heryjono.
Tidak hanya di Perigi Raja, bahkan kata Heryjono, di tempat lain seperti di Tembilahan sendiri juga tidak ada perayaan Sembayang Kubur.