Sabtu, 12 September 2015 22:30:00
Lahan Diserobot PT Indogreen Petani Sungai Bungus Mengadu ke PWI Inhil
RIAUONE.COM, TEMBILAHAN, INHIL, ROC, - Lahan diserobot PT Indogreen Jaya Abadi, perwakilan petani Parit Sungai Bungus, Dusun Sungai Batang, Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) mengadu kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Inhil, Sabtu (12/9/15).
Perwakilan petani yang datang tersebut, yakni Bahasyim (57) didampingik Ketua RT 25 Sungai Bungus, Syaperi diterima Ketua PWI Inhil, Muhammad Yusuf dan beberapa wartawan liputan Inhil.
Bahasyim (57), petani Sungai Bungus mengaku lahannya sebanyak 75 baris pohon kelapa ini yang biasanya menghasilkan 15.000 butir kelapa, saat ini hanya tinggal 3.000 butir saja setiap panen. Bahasyim menceritakan, sejak perusahaan ini beroperasi, mulai lah lahan mereka diserang hama kumbang dan monyet.
Saat ini mereka hanya dapat menangisi melihat kerusakan pohon kelapa mereka. "Banyak yang menangis di bawah pohon kelapa, dan masyarakat mau mengamuk saja. Jangan berlarut-larut penyelesaian masalah ini, karena masyarakat sudah emosi sekarang, kami tak tahu lagi apa yang akan terjadi," cerita Bahasyim saat itu.
Ketua RT Syaperi menjelaskan, saat ini ada 3 parit (Sungai Bungus) dan 1 parit (Sungai Ular) di Dusun Sungai Batang yang habis diserang hama kumbang.
Termasuk mereka yang juga lahannya diserobot tanpa adanya ganti kerugian. "Kami sudah sering menyampaikan keluhan kepada pihak perusahaan, tapi hanya dijanjikan saja, tanpa ada kejelasan sampai saat ini. Saya takut warga hilang kesabarannya," keluhnya.
Petani meminta permasalahan dapat ditindaklanjuti secara tegas oleh Pemkab Inhil, karena keberadaan perusahaan ini sudah menimbulkan kerugian kepada petani setempat. Ketua PWI Inhil, Muhammad Yusuf mengatakan, selama ini sudah cukup banyak pengaduan petani di daerah-daerah yang lahannya diserobot dan rusak akibat adanya aktifitas perusahaan sawit.
"Tindakan perusahaan sudah menimbulkan kerugian dan meresahkan petani. Kami mengharapkan Pemkab Inhil dan pihak terkait lainnya dapat menyikapi serius permasalahan ini, jangan sampai permasalahan ini menimbulkan konflik antara perusahaan dan masyarakat petani di lapangan," tegasnya. (zar/tbh/ade).