• Home
  • Riau Raya
  • Peletakan Batu Pertama PKS Sungai Pinang Makan Korban, Demo Mahasiswa Di Pukuli Babak Belur
Kamis, 12 Maret 2015 17:15:00

Peletakan Batu Pertama PKS Sungai Pinang Makan Korban, Demo Mahasiswa Di Pukuli Babak Belur

PKS Kampar pulau birandang
RIAUONE.COM, PULAUBIRANDANG, KAMPAR, ROC, - Peletakan batu pertama pembangunan pabrik kelapa sawit PT Sungai Pinang Malindo (SPM) di Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Timur, Kamis (12/3/2015) memakan korban Mahasiswa yang melakukan demo terjadi bentrokan dengan sejumlah aparat yang menjaga berlangsungnya acara, Informasi yang dirangkum riauone.com dilapangan, kejadian berawal mahasiswa mencoa menghalangi mobil iringan Bupati Kampar dengan tidur dijalan akibatnya terjadilah pemukulan hingga seorang mahasiswa babak belur dengan nafas yang tersesak dilarikan kerumah sakit.  
Rombongan Bupati Kampar di hadang.
 
Rombongan Bupati Kampar dan tamunya dihadang oleh pendemo di simpang menuju lokasi perusahaan. Kamis (12/3/2015) sekitar pukul 10.00 WIB aksi penghadangan yang dilakukan terhadap rombongan Bupati Kampar memang hanya dilakukan beberapa orang mahasiswa. Diantara tampak di barisan aksi Anton, Rahmat dan lainnya.  Namun mereka berusaha untuk menghalangi mobil Bupati dan rombongannya masuk ke lokasi PKS.
 
Aksi mereka ini langsung dihentikan oleh puluhan personil Satpol PP Kampar dan personil Polres Kampar.
 
Akhirnya mobil Bupati Kampar yang tertahan beberapa detik baru bisa melanjutkan perjalannya menuju lokasi peletakan batu pertama pembangunan PKS.
 
Setelah Bupati Kampar dan rombongan nya masuk ke lokasi, mahasiswa masih berusaha menerobos barisan Satpol PP dan polisi sambil terus melakukan aksi.
 
Salah seorang peserta aksi Rahmat dalam orasinya menyampaikan bahwa mereka menolak keras peletakan batu pertama pembangunan pabrik kelapa sawit tersebut karena masih menyisakan sejumlah persoalan.
 
"Permasalahan Eva masih di Polda Riau. Tanah di dalam sana masih banyak yang belum diganti rugi," ujar Rahmat.
 
Dikatakan, saat ini kasus dugaan pemukulan yang dilakukan oleh Eva Yuliana terhadap Nur Asmi warga Pulau Birandang 21 Mei 2014 lalu karena persoalan sengketa lahan di lokasi pembangunan pabrik ini masih belum selesai. (abu)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified