• Home
  • Riau Raya
  • SEMANGAT BUPATI KAMPAR MENINGKATKAN PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI RTMPE
Rabu, 22 Juni 2016 10:21:00

Jelang Akhir Masa Jabatan

SEMANGAT BUPATI KAMPAR MENINGKATKAN PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI RTMPE

BANGKINANG-KAMPAR-RIAU, - Banyak Bupati tetapi tidak sesemangat Bupati Kampar dan segiat Bupati Kampar H. Jefri Noer, Bupati yang satu ini tidak perna diam ia terus mencari inspirasi baru untuk kemajua Kampar dan Rakyatnya Bupati Kampar berkeliling mencari ide ide kreatif untuk kemajuan Kampar.

Bupati Kampar meskipun jabatannya mau habis namun semangatnya untuk kemajuan Kampar tidak perna kendor, baginya hidup ini adalah ibadah mencari keridhoan Allah, dan selalu berbuat yang terbaik ujarnya
Hampir Lima Tahun Kepemimpinan Bupati Kampar dengan Program Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar telah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, terutama untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar. Dimana 5 pilar pembangunan itu yakni peningkatan akhlak dan moral, peningkatan ekonomi kerakyatan, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan pelayanan kesehatan serta peningkatan infrastruktur. Salah satunya program yang mendukung sektor peningkatan ekonomi kerakyatan adalah pertanian, yang berhasil mencetak petani dengan penghasilan yang selama ini tidak pernah dibayangkan oleh peserta di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya, Siak Hulu.
 
Bupati Kampar Jefri Noer menjelaskan Program RTMPE di Kabupaten Kampar telah berkembang cepat di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Kampar. Program tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat secara merata. "Sampai sekarang, alumni P4S Karya Nyata sudah ada 13 ribu orang. Ini adalah tekad untuk memberantas kemikinan, pengangguran dan rumah kumuh di Kabupaten Kampar," ucap Bupati Kampar Jefry Noer
Bupati menjelaskan, sebelumnya pihak Pemkab Kampar juga telah melakukan pendataan masyarakat miskin di seluruh desa dan kecamatan. Sejak 2011, pendataan dilakukan untuk mengetahui secara pasti berapa sesungguhnya masyarakat Kampar yang masih berada di bawah garis kemiskinan.



Hasil pendataan itu, lanjut dia, kemudian menjadi tolak ukur untuk masyarakat kemudian mengikuti pelatihan di P4S yang setiap dua pekan itu ada sebanyak 120 orang atau sebulan ada sebanyak 240 orang yang dilatih.

Pelatihan bagi masyarakat miskin ini telah dilaksanakan sejak hampir empat tahun ini, dimana setiap alumni yang telah dilatih, kemudian dipulangkan untuk kemudian "menularkan" masyarakat lainnya minimal satu orang mengajak sepuluh orang lainnya yang berada di desa masing-masing.
 
Kini P4S Kubang Jaya menjadi referensi bagi kabupaten/kota di provinsi Riau. Bahkan, Program RTMPE di P4S juga menjadi perhatian pemerintah pusat dan luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kunjungan dari berbagai kalangan diantara Dosen, legislatif, eksekuif dan lain.
 
Bebera waktu yang lalu Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman menyatakan kagum atas berbagai program yang dijalan Pemerintah Dearah Kampar, Riau, salah satunya dengan membuka Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Insan Mandiri di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.

"Ini adalah program yang sangat akan membantu masyarakat dalam meningkatkan ekonomi," kata Irman Gusman dalam pidato sambutan saat berkunjung ke PKBM Bina Insan Mandiri yang berlokasi di Kompleks Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata.
 
Bupati Kampar H Jefry Noer menjelaskan tentang kegiatan yang dilaksanakan di P4S  pesertanya adalah perwakilan orang miskin di tiap Desa dan Kecamatan yang sudah di "Mapping" untuk di didik dan di bekali ilmu bidang pertanian, peternakan dan perikanan

Usai diberi ilmu, mereka akan di bantu dengan pinjaman modal usaha, tujuannya agar masyarakat miskin tidak keluar uang untuk memulai usaha, nantinya asalkan mau berusaha dan kerja dengan semangat. Modalnya kerja keras setelah mendapat ilmu di P4S yang diarahkan praktek kerja nyata ke RTMPE sebagai muara unit usaha bagi petani nantinya untuk bekerja di rumah masing-masing

Bupati juga memaparkan bahwa pada lahan 1000 meter persegi saja, dapat dipelihara enam ekor sapi, ayam petelur sampai 100 ekor, bisa dipelihara ikan lele kemudian ada pertanian tanaman bawangnya atau tanaman cabai serta rumah jamurnya. Kemudian, di lokasi tersebut dapat pula ditanami bawang dengan modal 50 kilogram bibit mampu memberi panen sampai 400 - 500 Kg itu dengan luasan lahan hanya 400 meter saja.
Kemudian peternakan sapi di RTMPE yang jadi prioritas penghasilan  dari kotorannya yaitu dari urine sapi kemudian dikelola akan menghasilkan pupuk cair dan sangat bagus untuk tanaman. Setelah itu dapat dijual dengan penghasilan sampai jutaan, lalu kotoran padat sapi bisa menghasilkan biogas sebagai sumber energy listrik untuk memasak dan energy listrik disamping dapat dijual juga untuk konsumsi sendiri
Selain Irman Gusman, Marzuki Ali, Pramono Edhi, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, M Nasir, berbagai Pejabat Pusat baik eksekutif, legislatif maupun organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) telah datang berkunjung dan mengapresiasi program RTMPE Kabupaten Kampar, mereka adalah Rombongan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Dearah (DPR) RI yang dipimpin oleh Rambe Kamarulzaman, Rombongan Komisi XI DPR RI yang dipimpin oleh Jon Erizal, dan Ketua Umum DPP KNPI M Rifai Darus.

Rifai Darus menyampaikan rasa kagumnya terhadap Bupati Kampar dengan program unggulan pengentasan kemiskinan dan pengangguran, yang menurutnya ini program pemerintah kabupaten yang pernah dilihatnya.
"Banyak yang bisa jadi bupati, tapi yang bisa seperti ini hanya pak Jefry Noer," cetusnya.
P4S dibentuk untuk melatih orang Kampar menjadi seorang enterprenuership yang handal, melatih petani Kampar yang memiliki jiwa wirausaha dengan empat bidang jurusan yaitu bidang Perikanan, peternakan, pertanian dan bidang perkebunan.
RTMPE merupakan langkah untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kampar yang sudah mulai melaksankannya.

Jefry Noer juga menghimbau agar siapapun yang ingin belajar dan mengetahui Program RTMPE supaya datang dan liat langsung bagaimana sebenarnya program itu, dan Bupati Kampar juga membuka tangan kepada siapapun yang ingin belajar dan menerapkan program unggulan Kabupaten Kampar.
 
Dalam penjelasan program RTMPE, Jefry Noer mengatakan Program RTMPE merupakan program sederhana yang dapat dilaksanakan oleh siapapun, asalkan mau bekerja dan berusaha apalagi lingkup kerjanya di sekitar Rumah tangga, sehingga dapat di terapkan. Diantaranya seperti memilihara ternak sapi sebanyak 6 ekor saja, selain itu di lahan RTMPE ada ternak ayam petelur dapat dipelihara sebanyak 100 ekor, ada pertaniannya juga perikanan.

Pemilik usaha tidak harus sebagai pelaku usahanya tetapi hanya memberi arahan dan mengajarkan cara kerja usaha, setelah itu mengontrolnya.

"Hal itu kan dapat dilaksanakan semua petani, karena itu dengan memanfaatkan lahan yang hanya 1.000 meter, kalau di kelola maksimal dan memiliki ilmunya tentu mampu mensejahterakan masyarakat”, pungkas Jefry. (ADV/jf)
Kerajaan Negeri Perak Malaysia Mulai Belajar di Kampar
Bupati Kampar Jefry Noer bersama Tim Survey Protokoler Kerajaan Perak Malaysia, saat Mengunjungi Pilot Projek Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Ahad (6/3).
 

Sebanyak 35 orang rombongan dari Kerajaan Perak Malaysia akan berkunjung ke Kampar guna belajar dan melihat potensi dan program pemerintah daerah Kabupaten Kampar. Fokus utama yang akan dipelajari oleh utusan Kerajaan Perak Malaysia yaitu tentang program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).

Kepastian tersebut terlihat dari beberapa orang perwakilan rombongan sudah tiba di Kampar untuk melakukan peninjauan persiapan di beberapa lokasi. Beberapa lokasi yang ditinjau Ncik Hilal Azman dan Saiful Bahri tersebut pilat project RTMPE Kubang Jaya Siakhulu, Ahad (6/3).
 
Selain RTMPE di Kubang Jaya, Akmal dan Bahri yang langsung didampingi Bupati Kampar H Jefry Noer SH juga meninjau konvekasi yang pakaian yang berada di Pasar Ulul Albab Tanah Merah Siakhulu. Di lokasi tersebut, Akmal dan Bahri mengungkapkan rasa luar biasa dengan sistem atau pola yang dilakukan oleh para lulusan PKBM Bina Insan Kubang Jaya.

Di lokasi Pasar Ulul Albab tersebut telah terdapat pencetakan nama-nama untuk pakaian, lambang serta sablom yang tak kalah dengan sablon besar yang terdapat di kota Bandung Jawa Barat. Di Pasar Albab tersebut terlihat pakaian yang sudah jadi dengan kualitas yang bagus serta dengan harga yang sangat standar.
 
Sementara itu, terkait kunjungan Kerajaan Negeri Perak, Jefry Noer mengatakan bahwa dijadwalkan rombongan akan meninjau dan belajar tentang program permerintah daerah kabupaten kampar khususnya RTMPE, baik yang terdapat di Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Desa Baru Siak Hulu maupun RTMPE yang terdapat di Desa Aur Sati Kecamatan Tambang.
 
Selain itu, selama lebih kurang lima hari kedepannya rombongan yang di pimpin langsung oleh Exco Kerajaan Negeri Perak Malaysia YB. Dato` Saarani Bin Mohamad akan melakukan berbagai kegiatan dalam menimba ilmu serta meninjau beberapa daerah objek wisata yang ada di Kampar serta beberapa tempat wisata. Kuliner khas Kampar.
 
Kerajaan Perak Malaysia datang mengunjungi Kabupaten Kampar, Riau, untuk belajar menjalankan Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang difokuskan untuk menekan kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh di Kampar.
 
"Program ini sangat menganggumkan dan kami akan menerapkannya juga. Malaysia akan membasmi kemiskinan lewat RTMPE," kata pejabat Kerajan Perak Malaysia, Ismail Saffian saat mengunjungi program percontohan RTMPE di Desa Kubang Jaya, Siak Hulu, Kampar, Senin (7/3/2016).
 
Ketika itu, Ismail datang bersama sejumlah pejabat Kerajaan Perak lainnya dan sekitar 28 orang warga Malaysia yang diboyong untuk belajar Program RTMPE di Kampar. Kemudian juga ada Konsulat Malaysia di Pekanbaru Encik Hardi Hamdin.
 
Sementara itu Bupati Jefry Noer memboyong sejumlah pejabat dari instansi terkait termasuk sejumlah anggota DPRD Kampar dan Provinsi Riau untuk menyambut kedatangan para pejabat Kerajaan Perak, Malaysia.
 
Kemudian turut hadir Kepala Dinas Pertanian Riau Patrianov mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
 
"Sejauh mata memandang, yang ada di lokasi ini adalah kebahagiaan, orang-orang yang berhasil karena menjalankan pertanian. Ini program yang baik untuk membasmi kemiskinan, juga untuk kami di Malaysia," kata Ismail.
 
Dia mengatakan, butuh dukungan untuk membasmi kemiskinan, dan Pemerintah Kampar telah memberikan dukungan itu, tinggal bagaimana masyarakat menjalankannaya agar mencapai tujuan, bebas dari kemiskinan.
 
"Saya percaya, kita semua tidak dilahirkan miskin, namun kita diminta tegar untuk terus berjuang dan berusaha," katanya.
 
Bupati Jefry Noer dalam pidatonya mengatakan pihaknya sangat menyambut baik kedatangan para pejabat dari Kerajaan Perak Malaysia yang juga akan meitipkan sekitar 28 orang warganya untuk belajar Program RTMPE.
 
"Tentunya, ini juga menjadi kebanggaan bagi diri saya dan masyarakat Kampar. Karena siapa yang menyangka, program ini bakal menjadi acuan Kerajaan Perak untuk mengentaskan kemiskinan di sana," katanya.
 
Sejumlah kesenian dan budaya termasuk tarian tradisional khas Kampar juga dipertontonkan hingga mendapat perhatian khusus dari para tamu kehormatan.
 
Pada kunjungan itu, rombongan Kerajaan Perak diajak Jefry Noer mengelilingi lahan yang menjadi percontohan Program RTMPE. Mulai dari pengelolaan urine sapi yang dijadikan pupuk berkualitas biourine, hingga pengelolaan pupuk dari kotoran padat.
 
Jefry Noer juga mengenalkan pola pemeliharaan sapi yang tidak memerlukan ladang luas untuk pakannya. Cukup dengan pelepah sawit yang diolah menjadi bahan makanan instant yang sehat. kemudian juga diperlihatkan pola pemeliharaan ayam petelur dan pembibitan ikan yang cermat.
 
Tidak ketinggalan, para tamu juga diperlihatkan tanaman sayuran sejenis cabai dan bawang merah yang ternyata mampu tumbuh subur di lahan gambut. Ada juga rumah jamur yang saat ini dijadikan sebagai makanan khas Taman Agrowisata Tiga Dara.
 
Di akhir peninjauan, Jefry juga memperlihatkan hamparan kebun yang di atasnya terdapat tanaman bawang merah yang subur. Pengelolaan lahannya dilakukan dengan mesin berbahan bakar biogas hasil pengelolaan kotoran sapi.
 
Lewat Program RTMPE, Jefry Noer menyatakan masyarakat dalam tiap keluarga akan berpenghasilan melebihi gaji bupati, yakni Rp15 juta hingga Rp25 juta sebulan.
 
"Sungguh luar biasa," kata Dato Saarani, juga pejabat dari Kerajaan Perak Malaysia.



Prioritas Pembangunan Tahun 2017 Diarahkan Pada Lima Bidang Pembangunan


Prioritas pembangunan Kabupaten Kampar pada tahun 2017 mendatang  diarahkan pada lima bidang pembangunan. Lima bidang itu yakni Bidang Sumber Daya Manusia, Bidang Kesejahteraan Sosial, Bidang Ekonomi, Bidang Sumber Daya Alam dan Bidang Pemukiman Sarana dan Prasarana Wilayah.
 
Demikian  disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah  (Bappeda) Kabupaten Kampar yang diwakili Kepala Bidang Ekonomi  Azwir, SE saat menyampaikan sambutan (ekspose) tentang arah dan  prioritas pembangunan Kabupaten Kampar  tahun 2017, pada  kegiatan forum gabungan satuan kerja perangkat  daerah (SKPD) bidang Ekonomi yang di gelar di aula Bappeda beberapa waktu lalu.
Rapat forum SKPD bidang Ekonomi ini dipimpin oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Ali Sabri selaku koordinator  forum SKPD bidang Ekonomi. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Kampar  Ahmad Fikri, SAg. Kepala SKPD, Camat di lingkungan Pemkab Kampar serta  Kepala Bidang dan Kasubbid di lingkungan Bappeda Kabupaten Kampar.
 
Ada enam SKPD yang dibawah koordinasi  bidang ekonomi yakni  Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA), Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar, Dinas Koperasi dan UKM, Bagian Ekonomi Setdakab Kampar.
Di jelaskan Azwir bahwa mengapa arah dan  prioritas pembangunan Kabupaten Kampar  tahun 2017 itu  diarahkan pada lima bidang pembangunan tersebut, karena pada  tahun 2017 Kabupaten Kampar belum memiliki rencana pembangunan jangka menengah  daerah (RPJMD) atau belum memiliki visi jangka menengah  Kabupaten Kampar tahun 2017-2021. Pasalnya  diawal 2017 itu Kabupaten Kampar belum memiliki Kepala  Daerah defenitif karena Pemilihan Kepala Daerah dijadwalkan pada bulan Februari 2017.   
 
Disampaikan Azwir bahwa  prioritas  pembangunan  ini dirumuskan berdasarkan urusan konkuren yang menjadi kewenangan pemerintah daerah menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014  tentang Pemerintah Daerah.
 
Prioritas  Rencana Kerja  Pembangunan  Daerah (RKPD) Tahun 2017 ini  khusus bidang ekonomi meliputi,  urusan koperasi dan UKM, urusan penanaman modal, urusan statistik, urusan perdagangan, urusan perindustrian, urusan pengelolaan  keuangan dan urusan pemberdayaan masyarakat  dan desa.
 
Prioritas  RKPD berdasarkan  urusan pemerintah konkuren meliputi urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayana  dasar, urusan pemerintahan  wajib yang tidak berkaitan  dengan pelayanan dasar dan urusan pilihan.
 
Sementara itu Koordinator Forum  SKPD bidang Ekonomi, Ali Sabri menyampaikan bahwa forum SKPD ini merupakan tindak lanjut dari musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kecamatan. Hasil Musrenbangcam ini disingkronkan dengan rencana kerja (renca)  SKPD. Diharapkan hasil musrenbangcam ini menjadi prioritas renja   SKPD.
 
Kemudian Ketua DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri, mengajak seluruh  SKPD untuk mendukung seluruh program pemerintah Kabupaten Kampar. “SKPD bekerja sesuai dengan tugas pokok fungsi masing-masing, dukung seluruh program kerja pemerintah,” ujarnya. (humas/advertorial Kampar/abu)

 
 

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified