Sabtu, 17 September 2016 11:31:00
Pilkada Kampar
Aziz Zainal : Saya 20 Tahun di Golkar
BANGKINANG - Bakal Calon Bupati Azis Zaenal tampaknya berupaya mengklarifikasi isu soal penolakan terhadap kandidat non-kader yang didukung oleh Partai Golongan Karya pada Pilkada Kampar 2017. Ia juga merunut upayanya mengumpulkan dukungan partai.
Kesempatan bercerita panjang lebar itu dimanfaatkannya di depan forum DPD II Golkar Kampar mengumumkan dukungan partai kepada pasangan Azis Zaenal-Catur Sugeng Susanto, Jumat (16/9/2016). Acara itu dipimpin oleh Ketua DPD II Golkar Kampar Ahmad Fikri.
Turut hadir Koordinator Daerah Kampar DPD I Golkar Riau Masnur yang juga anggota DPRD Riau, politisi Golkar Ilyas Labay dan Repol selaku Ketua Tim Koalisi Pemenangan Azis-Catur. Sejumlah anggota DPRD, PK dan kader juga hadir.
Di awal sambutan, Azis mengemukakan kiprah politiknya di partai Golkar. Ia baru bergabung di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tahun 2007. Setelah ia kalah bertarung pada Pilkada Kampar 2006 silam.
"Saya 20 tahun di Golkar. Selama 20 tahun darah Golkar mengalir di tubuh saya ini," tegas Azis. "Kalau ada yang bilang saya tidak cinta Golkar, bukan keliru lagi, itu keleru namanya," imbuhnya.
Berganti topik, Azis menceritakan upayanya mengumpulkan dukungan partai. Hingga akhirnya berhasil merebut dukungan Golkar. Titik perjuangannya berawal dari PPP. Ia mengaku, PPP di bawah kepemimpinan M. Romahurmuziy.
Ternyata Pak Romy (Romahurmuziy) berkomunikasi dengan Surya Paloh (Ketua DPP Partai NasDem). Ketemulah kita bertiga," ungkap Azis. Mengacu hasil survei yang mengunggulkannya, kata dia, NasDem tertarik memberi dukungan.
Setelah meraih NasDem, Azis baru punya 6 kursi. PPP 3 kursi dan NasDem 3 kursi. Artinya, masih kurang tiga kursi lagi untuk maju Pilkada. Setelah itu, Romy menjalin komunikasi dengan Wiranto selaku Ketua Umum Partai Hanura.
"Rupanya antara Pak Romy dengan Jenderal (Wiranto) sangat dekat. Tapi sampai detik ini, Hanura belum tentukan sikap. Infonya nanti malam (Jumat), Hanura mau rapat. Insyaallah (dukungan) ke kita," ujar Azis.
Kemudian, PKS dengan dua kursi memastikan dukungan kepadanya melalui serangkaian tahapan penjaringan. "Baru delapan (kursi). Kurang 1 lagi. Tiba-tiba teringatlah Pak Wahid (Abdul Wahid, Ketua DPW PKB Riau). Dulu saya dengan Pak Wahid sama-sama di DPRD Riau," kata Azis.
Setelah meraih dukungan PKB, ia belum puas. Meski dengan PKB, ia sudah meraih 9 kursi dukungan dari DPRD Kampar. "Tapi masih kurang. Golkar belum dapat. Begitulah kecintaan saya ke Golkar ini," katanya mengibaratkan Golkar sebagai mesin turbo.
Setelah PKB, ia meraih dukungan Partai Gerindra. Awalnya, ia dipanggil Ketua DPD Gerindra Riau Edi Tanjung. Kemudian dibawa ke Sekretaris Umum Gerindra Ahmad Muzani. Lalu diantar bertemu dengan Prabowo Subianto. Ia menyebutkan, hanya empat hari lamanya sejak ia bertemu dengan Edi sampai meraih dukungan Gerindra.
Ketua DPW PPP Riau mengaku pernah bertemu dengan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan Ketua Harian Nurdin Halid di Senayan City, Jakarta Pusat. Ia memperlihatkan hasil survei kepada kedua pentolan Golkar itu. "Wah ini, kader kita nggak ada bisa," ujar Azis menirukan ucapan Setnov dalam pertemuan itu
Ia mengungkapkan, komunikasinya dengan Golkar beberapa kali terputus. Hingga akhirnya, kata Azis, Ketua DPD I Golkar Riau Arsyadjuliandi Rachman memanggilnya. "Saya sekalipun belum pernah berkomunikasi dengan Pak Gubernur (Andi Rachman). Pak Gubernur minta hasil survei. Tapi saya masih belum yakin (bakal meraih dukungan Golkar)," ujarnya.
Ia mengaku sempat pasrah gagal meraih dukungan Golkar. Ternyata dalam Rapat Pleno DPP Golkar, ia dipasangkan dengan Catur Sugeng Susanto sebagai Balon Wakil Bupati untuk maju Pilkada Kampar 2017.
"Tidak ada sepeserpun saya setor. Gimana saya mau setor. Pak Setnov berkapal-kapal duitnya. Pak Nurdin Halid, dialah yang membeli CPO se-Indonesia ini. Mana sanggup saya (membayar)," kata Azis memuji Golkar dengan profesionalismenya dalam proses penetapan dukungan. Dengan bergabungnya Golkar, kini ia didukung 23 kursi parlemen. (trb/abu)
Share
Komentar