riauonecom, Kampar, - Bupati Kampar H.Jefri Noer, Sampaikan Pidato Pengantar nota kuangan Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Kampar 2015 dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten kampar, Selasa 18/11/2014.

 

Dalam pidatonya Bupati menyampaikan, Anggaran Pendapat Belanja Daerah merupakan Rencana keuangan pemerintah daerah yang di bahas dan disetujui secara bersama oleh Pemerintah daerah dan DPRD yang selanjutnya di tetapkan dan di atur dalam perda. Dasarnya adala penyusunan RAPBD pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumberdaya yang tersedia.mengalokasikan sumber daya secara tepat, efektif, sehingga pengelolahan pemerintah dapat dilaksanakan secara baik, memiliki tiga unsur yakni, transparan, akuntabilitas, partisipatif.

 

Pertumbuhan ekonomi Kampar, di proyeksi diatas rata rata nasional pada kisaran 7,00 persen pada tahun 2014 di perkirakan 7,25 persen sedangkan tahun 2015 di asumsikan naik 7,35 persen.

 

Laju pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi, perlu diiringi dengan dengan distribusi pendapatan untuk mendorong tercapainya pemenuhan kebutuhan investasi swasta yang berkembang sektor rill di perlukan, penyediaan insprastruktur yang memadai, tetap memperhatikan, bidang sosial budaya dan kehidupan agama,  ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, sarana dan prasarana, politik, pertahanan dan keamanan, hukum dan aparatur, wilayah dan tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan.

 

Berdasarkan asumsi Makro, secara umum RAPBD Kampar 2015, Pendapatan Asli Daerah, sebesar 147,214 milyar. Dana perimbangan sebesar 1,758 triliun dari bagi hasil hasil pajak/bagi hasil bukan pajak sebesar. 1,052 triliun lebih, dana alokasi umum 671 ,809 milyar dana alokasi khusu sebesar 34,632 milyar dan lain yang sah 354,614 milyar dana dari propinsi 69,169 milyar dana penyesuaian otonomi daerah dan dana otonomi khusus 285,445 milyar.

 

Belaja daerah Tahun anggaran 2015 sebesar 2,378 triliun meliputi belanja tidak langsung 1,349 triliun lebih dan belanja langsung 1,028 triliun lebih. (abu)