• Home
  • Riau Raya
  • Kamparikom Proyek Gagal, Rakyat Tidak Lupa, Usut Kerugian Negara
Kamis, 12 Februari 2015 08:43:00

Kamparikom Proyek Gagal, Rakyat Tidak Lupa, Usut Kerugian Negara

riauonecom
riauonecom, Kampar, roc, - Nurahmi sekarang menjabat Asisten pernah menyebutkan, Pemkab Kampar telah mengucurkan Rp5 miliar pada Februari 2008. Kemudian, sebesar Rp500 juta pada Desember 2008. "Dan penyertaan modal berupa tanah seluas enam ratus enam. Enam puluh delapan ribu seratus meter persegi (68.100 meter2)," tuturnya.
 
Penyampaian tersendat itu sempat mendapat perhatian dari Pemimpin Paripurna sekaligus Wakil Ketua DPRD Kampar Syahrul Aidi dan Yurjanis Moga. Keduanya langsung menolehkan wajah mereka ke arah Nurahmi di podium. Tanah seluas 68.100 meter persegi itu, sebut Nurahmi, sebesar Rp4,725 miliar setelah dinilai oleh pihak independen.
 
Dengan demikian, total penyertaan modal dari Pemkab Kampar telah dikucurkan untuk PT Kamparicom yang terletak di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar Timur sebesar Rp10,225 miliar.
 
 
Sebagaimana diketahui, pembangunan pabrik ikan olahan itu kini terbengkalai. Pengerjaannya sudah dimulai dengan pemagaran menggunakan bahan beton di sekeliling lahan pabrik. Sebelum itupun, pembangunan pabrik juga sempat berpolemik. Namun pengerjaannya terhenti sejak Bupati Kampar berganti. Sementara, lahan untuk pabrik, hingga kini masih kosong.
 
Penjelasan tentang PT Kamparicom itu disampaikan Nurahmi untuk menjawab pandangan umum Fraksi PKS. Selain itu, Nurahmi juga menyinggung soal Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini yang dibangun oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 2001.
 
Sebelumnya sebagaimana berbagai media  Katanya menorehkan sejarah dalam industri perikanan di Riau. Sebuah pabrik pengolahan fillet ikan Pantin Jambal dulunya diresmikan pembangunannya  oleh Gubernur Riau M Rusli Zainal.
 
Masyarakat Kampar tentunya tidak lupa Industri perikanan Riau, khususnya Kampar memasuki babak baru yang katanya ditandai sengan peresmian pembangunan pabrik pengolahan fillet (daging sayatan) ikan Patin Jambal, Senin (21/4) di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar. Peresmian pabrik milik perusahaan patungan Pemkab Kampar, Pemprov Riau dan PT. Bonecom dengan nama PT. Kamparicom tersebut dilakukan Gubernur Riau M Rusli Zainal didamping Bupati Kampar Burhanuddin Husin, Dirut PT. Kamparicom Adi Rahardi dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Direktur Bank Indonesia cabang Pekanbaru Gatot Sugiono pada saat itu.
 
Peresmian pembangunan pabrik PT. Kamparicom tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh gubernur, bupati Kampar, Direktur PT. Kamparicom, Direktur BI cabang Pekanbaru, Kadis Perikanan Riau Tengku Dahril dan Ketua DPRD Kampar Masnur.
 
Dalam pidato sambutannya. Bupati Kampar Burhanuddin Husin menyambut antusias peresmian pabrik fillet tersebut dan akan memberikan kemudahan dan bantuan untuk keberhasilan usaha tersebut. Dukungan tersebut harus dilakukan, mengingat usaha ini menjadi bagian dari upaya pengentasan kemiskinan masyarakat melalui bidang perikanan.
 
Sedangkan Dirut PT. Kampari Com Adi Rahardi menjelaskan, bahwa pemabngunan pabrik akan berlangsung selama 10 bulan. Diharapkan pada kuartal pertam 2009 pabrik ini sudah beroperasi dengan kapasitas produksi 30 ton setiap hari. Untuk tahap awal ini nilai investasi sebesar Rp 45 mili ar. Pada tahap ini pabrik akan menyerap tanga kerja 580 orang.
 
Sedangkan dalam rencana pengemabangan, nantinya dilakukan dalam tiga tahap. Tahap II pabrik akan diluaskan dengan kapasitas produksi 60 ton dan pada tahap III akan diperluas dengan kapasitas produksi 180 ton.
 
Sementara itu Gubernur Riau M Rusli Zainal memuji langkah besar pembanguna pabrik fillet ikan Patin Jambal oleh PT. Kampari Com. Ia berharap ke depan manfaat dari keberadaan pabrik ini tak sekedar di nikmati masyarakat Kampar, tetapi juga oleh masyarakat kabupaten lain, seperti Pelalawan dan Rokan Hulu.
 
Ia juga berharap peresmian pabrik kali ini menjadi tonggak kebangkitan industri perikanan di Riau. Mengingat potensi perikanan Riau yang sangat besar, namun belum teroptimalkan pengolahannya.
 
Semua itu kini hanya tinggal sejarah, kini hanya hamparan lokasi, yang tidak ada apa apa, lokasi itu menjadi saksi bisu terhadap tipu tipu pemerintah terhadap rakyat, ujar Masyarakat Koto Perambahan Kampar timur kepada riauone, 12/02/15. Rakyat minta pertanggungjawaban proyek itu, kepada kejati Riau, agar mengusut dugaan Korupsi proyek tersebut. (abu/trb/rtc)
Share
Berita Terkait
  • tahun lalu

    Kasus Suap Proyek Basarnas, Kabasarnas Tersangka KPK Rp10 M Lebih, dan Punya Pesawat Terbang?

    HUKRIM, -  KPK menetapkan Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi sebagai tersangka dalam suap pengadaan barang dan jasa di Basarnas. Henri memiliki tota

  • tahun lalu

    Korupsi Proyek BTS Bakti Kominfo, Megakorupsi Proyek BTS Rp 10 Triliun: Tanpa Libatkan Ahli, Ribuan Menara Tak Dibangun

    NASIONAL, -  Sidang perkara dugaan korupsi proyek penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2

  • 2 tahun lalu

    Apa kabar Megaproyek Meikarta? Kini Dituntut Konsumen yang Dulu Tertarik Iklan Aku Ingin Pindah ke Meikarta

    NASIONAL, BISNIS, -  Tidak main-main, lebih dari 100 konsumen apartemen Meikarta membuat komunitas dan bersama-sama mengadukan langsung kekecewaannya pada DPR, bahkan sampa

  • 2 tahun lalu

    Kapolsek Ujungbatu Perintahkan Seluruh Bhabinkamtibmas Untuk Monitoring Dan Edukasi Ke Masyarakat Terkait Kasus Gagal Ginjal Pada Anak

    Rokan hulu, RiauOne.Com - Kapolsek Ujungbatu AKP. Andi Cakra Putra S.I.K., M.H Memerintahkan seluruh anggota Bhabinkamtibas Polsek Ujungbatu untuk melaksanakan himbauan kepada A

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified