• Home
  • Riau Raya
  • Mahasiswa Kampar Obrak-abrik Ruang Banggar DPRD Kampar?
Minggu, 07 Desember 2014 00:00:00

Mahasiswa Kampar Obrak-abrik Ruang Banggar DPRD Kampar?

demo di DPRD. ilustrasi
riauonecom, Kampar, - Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Serikat rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Kabupaten Kampar , Riau, menuntut uang kuliah gratis bagi mahasiswa kurang mampu, aksi Mahasiswa semakin berani saja, lihat lah aksi mereka pada Sabtu (6/12) lalu, mereka mengobrak-abrik ruang bangar DPRD kampar.
 
Mereka juga membentangkan spanduk dalam ruang banggar yang bertuliskan "Gratiskan uang kuliah bagi mahasiswa" juga beberapa kursi ada yang patah akibat dibanting oleh mahasiswa.
 
Aksi ini merupakan rangkaian panjang dari perjalan mereka  menuntut uang kuliyah gratis untuk mahsiswa kampar disahkan pemerintah, hingga pada Sabtu (6/12) memuncak seiring waktu waktu pengesahaan anggaran mencapai tahap akhir.
 
Aksi mereka juga sempat menyandera para dewan yang tengah bersidang dengan Kepala Dinas dengan mengunci ruang banggar sambil berorasi, sehingga terjadi aksi tarik menarik kerah baju dan  hampir terjadi baku hantam dengan Sat Pol PP yang tengah berjaga mengamankan aksi. selanjutnya mereka masuk ke ruang sidang dan menaiki meja para anggota banggar sambil berorasi.
 
Ahmad Fikri sempat marah kepada mahasiswa yang telah membajak ruang sidang dan menaiki meja dengan berujar agar mahasiswa juga menghoramati jalannya proses sidang di Banggar.
 
"Tolong kalian juga sopan, sampaikan aspirasi kalian dengan baik, saya juga pernah jadi mahasiswa, jaga sopan santun dan tata krama semua bisa kita bicarakan baik-baik saya sendiri setuju dan akan memperjuangkan aspirasi kalian dalam menuntut bantuan uang kuliah bagi adik-adik mahasiswa kurang mampu dan mahasiswa berprestasi," ucapnya.
 
Mendengar ucapan Ahmad Fikri mahsiswa agak sedikit tenang dan bersedia mengikuti proses pengesahan anggaran APBD 2015 termasuk opsi anggaran bantuan dana kuliyah bagi mahasiswa kampar sebesar 10 milyar yang mereka suarakan
 
Aksi ini mereka lakukan sebagai tekanan bagi dewan untuk meloloskan dana 10 Milyar yang dialokasikan untuk biaya kulyah mahasiswa kurang mampu di Kabupaten kampar.
 
Kordinator aksi Anwar mengatakan ini adalah sebagai preasure supaya dewan melalui banggarnya setuju dengan tuntutan mahasiswa.
 
"Yang penting dana alokasi untuk mahasiswa kurang mampu dan berprestasi sudah disetujui dewan, untuk teknis penyalurannya akan kita fikirkan nanti dengan tetap kita kawal, karena ini juga rawan disalah gunakan oleh oknum yang nakal untuk keuntungan pribadi," terang Anwar.
 
Sementara pihak dinas P dan K melalui Kepala Bidang Perencanaan dan Program Jhon Haril kepada wartawan Minggu (7/12) mengatakan bahwa anggran untuk itu sudah kita masukan dalam rencana kerja kita, namun hanya sebesar 3 milyar sedangkan tuntutan mahsiswa sebesar 10 milyar tentu kita harus kaji lagi.
 
"Apa yang di tuntut oleh mahasiswa sudah kita masukkan dalam rencana kerja kita pada anggaran 2015 namun hanya sebesar 3 milyar, sedangkan tuntutan mahasiswa 10 milyar,  untuk itu kita kaji lagi dan kita sudah membentuk tim untuk mengkajinya," jelasnya. (rgc/roc)
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified