Rabu, 04 Maret 2015 08:42:00
Sidak Ketua DPRD Kampar di Puskesmas Kuok Ditemukan Obat Kadaluarsa
riauonecom, bangkinang, kampar, roc, - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kampar, Ahmad Fikri, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Puskesmas Kuok, Selasa (3/3/2015). Di Puskesmas itu, ia menemukan obat kadaluarsa.
Kedatangan Akhmad Fikri mengejutkan petugas puskesmas. Pria yang akrab disapa Onga itu langsung masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan berdialog dengan petugas.
Di ruang tempat penyimpanan obat, Onga menemukan obat-obatan kadaluarsa. Obat tersebut masih tersusun rapi dalam kardus dan bercampur dengan obat baru.
"Kenapa obat-obatan kadaluarsa tidak dikeluarkan dari ruang obat. Mestinya sudah dipindahkan sebelum dimusnahkan," ujar Onga di Bangkinang.
Onga menambahkan, seharusnya obat-obatan yang mendekati masa kadaluarsa dipisahkan letaknya agar tidak tercampur obat lain. Jangan sampai obat tersebut tanpa sengaja diberikan pada pasien.
"Saya bisa datang kapan saja ke sini (Puskesmas) untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi. Ini bisa berbahaya bagi yang mengkonsumsi," tegas Onga.
Mendengar hal itu, Kepala Puskesmas Kuok, Valiani, hanya mangut-mangut. Ia mengaku sudah sering menyampaikan pada Dinas Kesehatan Kampar agar tidak mengirim obat yang mendekati masa kadaluarsa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kampar, Herlin Rahmono, belum bisa dikonfirmasi terkait obat tersebut. Telepon genggamnya tidak diangkat.
Di Puskesmas Kuok, Onga menemukan obat Antasida Doen dan Laratadine yang akan kadaluarsa pada April mendatang. Obat itu akan dibagikan ke desa-desa.
Seharusnya, dua bulan jelang kadaluarsa obat tersebut ditarik dan dimusnahkan. Hal itu berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Standar Oprasional Prosedur (SOP).
Selain meninjau obat, Onga juga sidak ke ruang laboratorium uji darah, dahak dan urin. Ruang tersebut tidak bersih. Meja berkarat dan tidak ada petugas jaga.
Onga mengingatkan puskesmas memberikan usulan perbaikan layanan pada masyarakat pada DPRD. "Beri usulan yang penting terkait pelayanan masyarakat. Jangan mengusulkan studi banding tapi lainnya diabaikan," ingat Onga setelah mendengar kepala puskesmas mengusulkan studi banding ke puskesmas di Yogyakarta. (hrc/roc)
Share
Berita Terkait
Geger di Negeri-ku, Pegawai Komdigi Bekingi Situs Judi Online: Minta Bayaran, Pekerjakan Operator, hingga Sewa Ruko
NASIONAL, - Jajaran Polda Metro Jaya menangkap sebelas oknum pegawa
Hello Arab? Hamas Kecam Media Arab yang Sebut Yahya Sinwar Teroris, Sang Jurnalis Tutup Akun
DUNIA, JAZIRAH, - Gerakan pembebasan P
Penting Bagi Pekerja Pengguna Laptop, Berikut Cara Membersihkan Cache di Laptop agar Tidak Lemot
Pantesan Mahal Kuliah Kedokteran? Ada Uang Iuran tak Terduga, Soal Iuran Bulanan Rp30 Juta, Guru Besar Undip: Hanya 1 Semester
NASIONAL, HUKRIM, - Guru
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified