• Home
  • Riau Raya
  • Bupati : Peluang Berinvestasi di Kepulauan Meranti Terbuka Lebar
Jumat, 07 November 2014 10:08:00

Bupati : Peluang Berinvestasi di Kepulauan Meranti Terbuka Lebar

Bupati Kep Meranti.
riauonecom, Meranti, - Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, Kamis (6/11/14) mengekspose perkembangan Kepulauan Meranti pada tim penilai Riau Invesment Award 2014. Keberhasilan dan pembangunan Meranti panjang lebar dijelaskan orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu.
 
Waktu itu, saat mengekspos Meranti di Ruang Rapat Melati, Irwan menjelaskan bahwa Kabupaten Kepulauan Meranti telah membangun infrastruktur besar seperti Jembatan Selat Rengit dan Pelabuhan Dorak Selatpanjang. Namun, pembangunan itu sendiri sedikit mendapat hambatan terkait Rencana Tata Ruang Daerah (RTRW).
 
"Pembnangunan pelabuhan dan jembatan sedikit mendapat hambatan, yang mana salah satunya karena belum klir nya RTRW Riau khusus yang diusulkan Meranti," kata Irwan.
 
Diakui Irwan juga, khusus Kepulauan Meranti, banyak usulan belum terakomodir. Untuk itu, Ia telah memerintahkan Kadishut Meranti untuk berangkat ke Jakarta guna membicarakan masalah ini supaya yang diusulkan Meranti bisa diakomodir oleh pusat melalui kementerian kehutanan.
 
"Jika ini tidak diselesaikan maka beberapa projek besar tidak bisa dituntaskan. Seperti jalan dari Selatpanjang menuju Pekanbaru yang melintasi Kampung Balak. Karena di sana ada beberapa ruas jalan yang terlebih dahulu dijadikan kawasan HPL," ujar Irwan pula.
 
Selain dari sektor pembangunan fisik di atas, disampaikan Irwa juga, dari sektor sagu Meranti juga sangat mumpuni. Kalau tahun 2011 lalu harga perbatang sekitar Rp100 ribu, namun tahun ini sudah mencapai Rp400 ribu perbatang.
 
"Sangat banyak perusahaan yang datang untuk berinvestasi di sektor sagu, namun kendalanya kita belum memiliki lahan yang luas sebagaimana yang mereka butuhkan," kata Irwan lagi.
 
Untuk itu, ditambahkan orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu lagi, guna memenuhi kebutuhan lahan sektor sagu, Meranti akan coba mendatangi kementerian kehutanan guna membicarakan masalah lahan. Rencananya mereka akan meminta sekitar 17000 hektar lahan HTI akasia menjadi sagu.
 
"Kita tidak ingin adanya konflik dari kebijakan pusat yang tidak sesuai dengan muatan lokal di sini, makanya kita akan coba lobi untuk meminta lahan sekitar 17000 dari HTI akasia dipindahkan ke sagu. Mudah-mudahan kalau ini berhasil kita akan ada sekitar 20 ribu hektar, dan itu didorong untuk industri sagu agar sagu di sini (Meranti, red) akan terus berkembang," tambah Irwan.
 
Kemudian selain sagu, saat ini Meranti akan melangkah ke pengolahan kopi. Meranti berencana akan membuat kopi nge-trend di Meranti setahun kedepan. 
 
Irwan juga menyampaikan Meranti juga memiliki satu komuditas baru yang bisa dianggarkan, yaitu kopi. Sejak setahun terakhir tambah H Irwan, Meranti gencar tentang pengolahan kopi,
 
"Alhamdulillah peluang kopi sangat menjanjikan, kalau kemarin harganya Rp28 ribu sekarang menjadi 45 ribu. Namun, yang menjadi kendala saat ini ada di tingkat pertani, dimana kopi basah dijual petani dengan harga sekitar Rp3 ribu," katanya.
 
Kemudian, dijual lagi oleh pengumpul dengan harga Rp45 ribu 13 kali lipat petani-produsen, ini menjadi PR kita, kopi lahan sedikit modal kerja sedikit tapi keuntungan sangat besar. 
 
"Dibanding investasi ke sawit, kopi sangat menguntungkan dengan perbandingan 1 hektar sawit sekitar 3 juta perbulan, kalau kopi bisa mencapai 7-9 juta," tutur H Irwan. (rhc/roc) 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified