• Home
  • Riau Raya
  • PT First Flower Siap Kelola 8000 Ha Lahan Nipah di Kepulauan Meranti
Rabu, 21 Januari 2015 04:16:00

PT First Flower Siap Kelola 8000 Ha Lahan Nipah di Kepulauan Meranti

buah nipah
riauonecom, Selatpanjang, Meranti, roc - PT First Flower siap beroperasi Setelah sekian lama melakukan penelitian dan berhasil mengantongi Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu (IPHHBK). PT First tersebut memulai proses produksi masal dengan mengolah sekitar 8000 hektare lahan nipah di Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
Demikian diungkapkan Pimpinan First Flower, Prof Dr Ir Hengky Luntungan MSc, melalui Asisten Lapangan, Ramdan.
 
"Tahap awal kita telah melakukan penelitian terhadap lahan nipah seluas 300 hektar dan penelitian kita berhasil. Perusahaan juga sudah mengantongi izin untuk mengolah dan memanfaatkan tanaman nipah yang cukup banyak di Kepulauan Meranti," tuturnya.
 
Menurutnya, lahan seluas 8000 hektar tersebut tersebar di seluruh Meranti dan akan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk ditanami dan pembibitan nipah dengan melibatkan kelompok masyarakat. "Masyarakat juga akan dilibatkan lewat kelompok tani," imbuhnya. 
 
Dijelaskan Ramdan, bahwa pihaknya bertugas melakukan penelitian untuk perusahaan dengan melibatkan masyarakat. Penelitian panjang yang memakan waktu sekitar tiga tahun tersebut telah membuktikan bahwa pengolahan nipah menjadi barang produktif berhasil dilakukan di Meranti.
 
Berdasarkan penelitian tersebut, kata Ramdan, setiap tandan nipah bisa menghasilkan 500 hingga 800 mililiter (Ml) per hari, dan bisa disadap lebih kurang selama 90 hari (3 bulan). Bahkan hasilnya pun bisa mencapai 1 liter per hari jika tandan nipah tergolong bagus.
 
Pihak perusahaan juga telah melakukan pelatihan kepada masyarakat petani nipah untuk menyadap tandan nipah menjadi nira dan sampai pada proses pembuatan gula merah dan sirup nipah.
 
"Saya berharap kelak tanaman ini benar-benar memberikan efek positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Meranti," harapnya.
 
Salah seorang tokoh masyarakat Pulau Merbau, Idris Syamsudin, menyambut baik hasil yang telah dicapai oleh tim First Flower baik dalam mengolah nipah hingga melibatkan masyarakat. Sehingga, tanaman yang cukup banyak ditemui di Meranti dan selama ini tidak terolah dapat menjadi kunci untuk mengangkat ekomomi masyarakat.
 
"Paling tidak, perusahaan akan menyerap tenaga kerja. Selain itu masyarakat juga bisa memiliki lahan sendiri. Pengembangan nipah juga sangat gampang karena selama ini tumbuh sendiri. Kalau ditanam pun cukup ditanam sekali lalu dibiarkan karena nipah bisa bertunas sendiri untuk berkembang biak. Masyarakat hanya tinggal membersihkan saja.
 
Nipah ini menghasilkan bioetanol sangat tinggi. Jika dikembangkan dengan serius ini bisa mengatasi krisis energi yang sedang kita hadapi,” sebutnya. (mas)
Share
Berita Terkait
  • 2 bulan lalu

    Geger di Negeri-ku, Pegawai Komdigi Bekingi Situs Judi Online: Minta Bayaran, Pekerjakan Operator, hingga Sewa Ruko


    NASIONAL, - Jajaran Polda Metro Jaya menangkap sebelas oknum pegawa
  • 3 bulan lalu

    Penting Bagi Pekerja Pengguna Laptop, Berikut Cara Membersihkan Cache di Laptop agar Tidak Lemot



  • 3 bulan lalu

    Firaun, Kisah-nya Masuk dalam dalam Alquran, Arkeolog Temukan Pedang Firaun Berusia 3.000 Tahun di Mesir, Berhiaskan Lambang Ini



    Komentar
  •