- Home
- Riau Raya
- Tim Peneliti BPPT RI : Sagu Bisa Diolah Menjadi Glukosa, Meranti Sasaran Tepat Untuk Mendapatkannya
Senin, 23 Februari 2015 13:09:00
Tim Peneliti BPPT RI : Sagu Bisa Diolah Menjadi Glukosa, Meranti Sasaran Tepat Untuk Mendapatkannya
riauonecom, Selatpanjang, Meranti, roc - Kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti, dimana hasil dari penelitian Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Republik Indonesia (RI) menemukan bahwa sagu bisa diolah menjadi glukosa (gula cair) yang bernilai ekonomi tinggi.
Penjelasan mengenai manfaat lain dari sagu tersebut disampaikan oleh Tim peneliti BPPT RI di hadapan Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan MSi, di ruang pertemuan BPPT Jalan Thamrin Jakarta, pada Jumat (20/2) lalu.
Peneliti BPPT RI, Ir Supriyanto M Eng mengatakan bahwa sagu bisa diolah menjadi alternatif bahan baku glukosa yang selama ini banyak diambil dari tapioka.
"Sirup glukosa adalah pemanis alami dari bahan baku pati. Glukosa ini banyak digunakan untuk industri makanan dan minuman seperti sirup, permen, coklat dan es krim,” sebutnya.
Menurutnya pula, umumnya industri glukosa menggunakan bahan baku tapioka yang harganya sangat fluktuatif. Harga tapioka saat ini pada kisaran Rp 8.000 per KG. Sementara harga sagu sangat stabil hanya pada kisaran Rp 5.000 per KG.
"Sagu pernah diuji coba sebagai bahan baku untuk industri glukosa menggantikan tapioka. Hasil produknya maupun prosesnya tidak berbeda nyata,” jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa, untuk penggunakan sagu sebagai bahan baku glukosa sudah dilakukan di Malaysia, terutama di Sarawak yang memiliki tanaman sagu.
Bahkan pengelolaan perkebunan dan produksi sagu di negara tersebut sudah dilakukan dengan sangat baik sehingga memiliki kualitas sangat tinggi.
“Berbagai industri makanan dan minuman di Malaysia sudah lama menggunakan glukosa yang terbuat dari bahan baku sagu,” terangnya.
Bahkan Dia mengatakan bahwa, saat ini pengusaha glukosa menginginkan sagu dalam jumlah yang sangat besar sebagai bahan baku pabriknya di Jawa. Namun masih kesulitan mendapatkan sagu, mengingat tata niaga sagu yang belum meluas.
"Karena pengusaha tersebut hanya mendapatkan sagu dari Cirebon yang juga merupakan sagu dari Meranti. Namun jika diarahkan langsung ke Meranti tentunya merupakan hal yang sangat tepat," tutupnya. (hms/mas)
Share
Berita Terkait
Kementerian Ketenagakerjaan Panggil Bos Sritex Pagi-pagi, Ada Apa?
NASIONAL, - Kementerian Ketenagakerjaan memanggil
Pendidikan Indonesia, Selamat Tinggal Kurikulum Merdeka! Mengapa Mendikdasmen Stop Kurmer
NASIONAL, PENDIDIKAN, - D
Wanti-wanti Usai Guru di Penjara, Kata Pakar Soal Viral Video Guru Enggan Tegur Siswa karena Takut di Penjara
NASIONAL, PENDIDIKAN, - M
Terlalu, Sidang Guru Honor Konawe : Pengakuan Murid Dipukul,Sebut Nama Supriyani dengan Panggilan Mama Alpa
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified