PEKANBARU   - Niat Walikota Pekanbaru, DR Firdaus, maju di Pilgubri 2018 mendapat respon dari akademisi Suci Shinta Lestari. Menurut dosen ilmu komunikasi Universitas Abdurrab ini, mestinya Firdaus melakukan hitungan matang sebelum melangkah maju ke Pilgubri 2018.

 

"Setidaknya ada dua pertimbangan penting yang harus dihitung-hitung oleh Firdaus, yakni hasil survei dan perolehan Pilwako lalu yang tak signifikan," kata Suci.

 

Dilanjutkan Suci, dari banyak survei yang beredar, nama Firdaus tak menunjukkan angka yang bagus. Bahkan, nama Firdaus berada di bawah kelompok 5 besar.

 

"Semestinya, sebagai walikota ibu kota provinsi dan ketua Partai Demokrat Pekanbaru, nama Firdaus masuklah di kelompok lima besar bahkan tiga besar yang akan dipilih masyarakat berdasarkan survei yang ada," lanjutnya.

 

Tidak itu saja, hasil perolehan Pilwako Pekanbaru yang dimenangi Firdaus lalu, juga tidak signifikan.

 

"Dengan angka kemenangan 30-an persen, bukan angka menggembirakan bagi calon incumbent yang maju kembali di pertarungan. Dan kondisi ini terjadi di Firdaus," ujar alumni pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.

 

Adanya dukungan masyarakat Kampar untuk Firdaus yang dideklarasikan di acara halal bi halal masyarakat Kampar baru-baru ini, menurut Suci hanyalah bagian dari dinamika politik biasa.

 

"Deklarasi dukungan itu hal biasa, tapi bukan jaminan untuk kemenangan. Makanya, Firdaus harus pikir-pikir lagilah untuk maju di Pilgubri tahun depan ini," katanya. (ckc)