riauonecom, Pekanbaru, roc, - Pembinaan petani menjadi agenda utama Disbun Riau. Hal itu diperlukan karena kelembagaan petani akan menentukan kesejahteraan petani ke depannya. Dengan kelembagaan yang kuat maka akan memudahkan bagi pemerintah untuk pembinaan dan juga menjadi daya tawar yang kuat bagi petani kepada perusahaan utamanya adalah perusahaan pengolah hasil perkebunan (pabrik).

 

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kadisbun Riau, Drs H Zulher MS, pada saat pembukaan kegiatan Dinamika Kelompok, Kamis (5/2/2015) di Koperasi Tandan Batuah Desa Pangkalan Pisang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak. Dinamika Kelompok sebagai sarana bagi Disbun Riau melalui UPT. Pelatihan untuk melatih dan membina kelembagaan petani pelaku usaha perkebunan. Kegiatan Dinamika Kelompok ini dilakukan sebagai salah satu bentuk meyukseskan kegiatan sertifikasi Indonesian Suistainble Palm Oil (ISPO) bagi petani swadaya yang digencarkan oleh Pemerintah pusat. Dalam kegiatan Dinamika Kelompok ini para petani dan pengurus koperasi akan dilatih bagaimana caranya mengelola koperasi dengan baik.

 

''Pembentukan dan juga penguatan kelembagaan merupakan point penting dalam pengembangan usaha perkebunan. Banyak keuntungan yang akan diberikan oleh kelembagaan kepada petani,'' kata Zulher.

 

Hal itu diungkapkan oleh Zulher karena selama ini petani tidak mendapatkan hasil yang maksimal karena tidak berkelompok. Dia menyebut ada beberapa keuntungan bagi petani jika mereka membuat kelompok tani yaitu pertama petani akan mudah dibina oleh pemerintah dan perusahaan. Kedua daya tawar hasil kebun petani akan semakin kuat karena dengan adanya poktan, hasil kebun petani bisa langsung dijual ke pabrik. Dia menyebut perbedaan harga antara petani yang menjual ke pabrik jauh lebih tinggi jika dijual ke pengecer/tengkulak. Ketiga, khusus untuk Poktan seperti Koperasi Tandan Bertuah kabupaten siak ini yang sedang mengurus sertifikasi ISPO maka harga TBS-nya jauh lebih tinggi dari poktan non sertifikasi ISPO.

 

''Dengan harga kelapa sawit yang ditetapkan oleh Disbun Riau sekarang in yaitu di kisaran Rp 1.600/kg maka jika dijual diluar maka harga bisa turun hingga Rp1.300/kg. Apalagi jika petani terus tidak ada sertifikat ISPO nantinya. Tentu harganya akan mudah ditekan oleh pabrik,'' ujar Zulher.

 

Kegiatan Dinamika Kelompok ini juga berkat bantuan PT. Kimia Tirta Utama sebagai perusahaan Pembina Koperasi Tandan Bertuah.

 

Ketua Koperasi Tandan Bertuah, Sukanto, mengungkapkan bahwa mereka sangat berterima kasih dengan pembinaan yang dilakukan oleh Disbun Riau melalui UPT. Pelatihan.

 

''Kami sangat berterima kasih dengan Disbun Riau karena memperhatikan kami. Apalagi saat ini kami memang membutuhkan perhatian karena kami sedang proses sertifikasi ISPO. Sertifikasi ISPO yang kami lakukan ini juga jadi penentu untuk sertifikasi ISPO kepada petani swadaya yang lainnya. Untuk itu kami sangat serius menjalaninya,'' ujar Sukanto.

 

Kepala Kebun KKPA PT. KTU, Isnan Suroso, menyatakan PT. KTU sangat berkomitmen untuk membina masyarakat yang berada di sekitar kebun. Dia menyebut bahwa telah lama membina poktan-poktan yang berada di wilayah kerjanya. (abu/rls)