Rabu, 07 Februari 2018 10:22:00
Apa Sih Maksud Tokoh Ini Sebut Andi Rachman Tak Mau Kecebur di Lubang yang Sama
PEKANBARU - H Muhammad Yunus, tokoh masyarakat Provinsi Riau asal Kabupaten Kampar, memandang dari sisi positif sejumlah sikap kepemimpinan Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA, yang oleh sejumlah pihak diposisikan sebagai kelemahan. “Saya mencoba untuk tetap bersikap positive thinking,” katanya
Yunus menunjuk contoh sikap hati-hati yang selama ini diterapkan Gubri yang akrab dipanggil Andi Rachman itu, yang oleh sementara pihak dinilai memberi dampak yang tidak baik bagi daerah. Karena sikap yang ekstra hati-hati itu, mengutip pernyataan pihak dimaksud, menyebabkan terjadinya kelambanan gerak pembangunan, yang pararel dengan menurunnya gairah perekonomian masyarakat.
“Beliau hati-hati bukan lantaran takut, tapi karena tidak mau kalau ada keputusan atau kebijakannya bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku,” kata Yunus, yang tidak menutup kemungkinan sikap demikian karena berpedoman dengan “nasib” sejumlah Gubernur Riau pendahulunya yang terseret persoalan hukum. “Beliau sepertinya tidak ingin kecebur di lubang yang sama,” ia menambahkan.
Apa yang diterapkan oleh Andi Rachman itu, menurut Yunus, bukan sekadar pepesan kosong. “Buktinya sejauh ini, setelah sekian lama dipercaya memimpin Riau, baik dengan menduduki kursi Wakil Gubernur Riau, Pelaksana Tugas Gubernur Riau, dan Gubernur Riau definitif, beliau sejauh ini masih aman dari persoalan hukum,” tambahnya. “Ini bukti, antara sikap dan perbuatan beliau sejalan.”
Tidak hanya di lingkungan birokrasi pemerintahan, di internal DPD Partai Golongan Karya Provinsi Riau yang dipimpin oleh Andi Rachman juga jauh dari hiruk-pikuk persoalan kasus korupsi. Yunus lalu merujuk di level nasional, di mana sejumlah politisi partai berlambang Pohon Beringin itu terjerat kasus dugaan korupsi, dengan nilai kerugian negara yang terkadang membuat bulu tengkuk berdiri.
Itu artinya, menurut Yunus, Andi Rachman memiliki modal dasar yang sangat berharga untuk memimpin Riau, yaitu punya itikad yang baik dan kuat untuk menjalankan pemerintahan yang bersih, jauh dari praktek-praktek yang merugikan kepentingan daerah dan masyarakat. “Kalau seseorang sudah menunjukkan itikad baik untuk memimpin Riau, apa pula alasan kita untuk tidak memberi dukungan?” ujarnya, dengan nada bertanya.
Toh, menurut Yunus, di segi pembangunan fisik atau di bidang perekonomian, Riau tidaklah bisa dikategorikan jelek-jelek amat sejak dipimpin oleh Gubri Andi Rachman. “Bisa saja karena kurang publikasi sehingga tidak diketahui secara luas apa yang beliau kerjakan untuk kepentingan daerah dan masyarakat Riau sejak menjadi gubernur,” kata Yunus, sambil tidak menafikan kondisi yang terjadi belakangan juga ditunjang oleh faktor-faktor eksternal.
Ketika harga minyak dan gas bumi jatuh yang berdampak terpangkasnya dana bagi hasil yang diterima Riau, “Siapa pula yang bisa dengan cara disulap untuk mengubah keadaan, misalnya dengan mencari sumber pembiayaan alternatif untuk daerah sebesar yang terpangkas oleh DBH migas?” ujarnya. Sebagaimana diketahui, DBH migas selama bertahun-tahun merupakan salah satu andalan pemasukan daerah di Riau, baik di tingkat provinsi maupun sejumlah kabupaten di daerah ini. “Karena sejatinya beliau juga manusia biasa.”
Kalau Yunus berharap Andi Rachman bersama pasangannya -H Suyatno AMP, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir-- terpilih di ajang Pemilihan Gubernur Riau 2018, “Itu harapan yang tulus dari seorang anak negeri untuk kembali dipimpin oleh pemimpin yang punya itikad baik untuk membangun daerah, dan mensejahterakan masyarakat Riau,” ungkap pemilik RM Pondok Patin HM Yunus ini. (rls)
Share
Komentar