riauonecom, Pekanbaru, - Pergaulan bebas tidak lagi menjadi hal yang tabu dikalangan mahasiswa Riau, pacaran sudah melampaui batas, berboncengan, bak suami istri, maaf berciuman dan berpelukan di depan umum sepertinya tidak lagi punya rasa malu.

 

Orang tua yang mengkuliahkan anak-anaknya di perguruan tinggi baik swasta maupun negeri, baik kampus Islam maupun non Islam, sama saja etika dan pergaulan bebas dan cendrung seks bebas sudah menjadi hal biasa bagi mahasiswa mahasiswi riau. 

 

Bila kita berkunjung ke tempat tempat kos kos mahasiswa dan mahasiswi hampir setiap saat kita melihat kebebasan di pamerkan mahasiswi dan mahasiswa, tim riauone mencoba menelusuri tempat tempat kos mahasiswa, mahasiswa riau tidak malu melakukan pacaran yang melampau batas.

 

Hotel hotel di Pekanbaru,  malam minggu terparkir begitu banyak sepeda motor, dan itu hampir seluruh hotel hotel di isi oleh anak anak muda yang berstatus mahasiswa.

 

Berbagai cara dilakukan mahasiswa untuk melakukan hubungan seks bebas, diantarnya di daerah panam tempat tempat kos yang jauh dari jangkauan masyarakat mereka melakukan hubungan seperti suami istri, tidak tanggung tanggung salah satu tempat dan tangkap warga sudah tidak berpakaian sehelaipun.

 

Tempat lain yang di tinjau riauone, adalah di tempat tempat karoeke keluarga, disini anak anak muda leluasa melakukan maksiat, karena tempatnya yang berkedok karoeke keluarga,  namun di dalam ruangan karoeke tersebut terdapat kamar mandi atau toilet inilah kebanyakan mereka diduga  melakukan hubungan intim. Tempat hiburan yang kurang pengawasan menjadi incaran bagi mahasiswa Riau, di samping tempatnya murah, tidak perlu berlama lama cukup bayar 50 ribu saja sudah bisa menikmatinya selama satu jam.

 

Salah seorang RT di Panam, selalu menangkap mahasiswa Riau melakukan hubungan seks bebas, Pak RT menceritakan pengalamannnya, di saat menangkap mahasiswa dan mahasiswi melakukan badan, ia perna menangkap mahasiswa di saat melakukan hubungan seks , masih dalam keadaan telanjang bulat dan basa basa dengan di temukan sperma sebagai barang bukti, namun hingga saat ini belum ada tindakan tegas dari pihak kampus, lagi pula kita kasihan kalau mereka di pecat dari Kampus, kami hanya menyuruh mereka pindah dari lingkungan kata Pak RT.

 

Pak RT dan Warga berharap agar orang tua dan Kampus ikut mengawasi dan terutama satpol PP pekanbaru agar melakukan razia di tempat tempat hiburan. (abu)