riauonecom, Pekanbaru, - Bangsa ini sedang mengalami krisis kepemimpinan akut, regenerasi kepemimpinan bangsa ini tidak berjalan. Mulai dari level kepemimpinan nasional sampai level kabupaten kita kesulitan menemukan pemimpin ideal yang pro rakyat. Banyak pemimpin hari ini menampilkan wajah kepemimpinan yang sarat dengan kepentingan pribadi, keluarga, kelompok sehingga KKN-nya begitu kental dan jauh dari semangat demokrasi dan semangat pro rakyat, tegas Azizon Nurza, Mantan Ketua Senat Mahasiswa Universitas Riau dan Salah satu motor penggerak Gerakan Mahasiswa di Riau, dalam diskusi mendorong lahirnya kepemimpinan bangsa bebas KKN.

 

‎Pemimpin hari ini banyak lahir dari proses demokrasi yang karbitan, sarat dengan politik transaksi dan koneksi. Konsep, program dan visi bukan menjadi tolak ukur dalam memilih pemimpin, jejak rekam dan prestasi bukan jawaban yang lebih diutamakan adalah kesanggupan untuk mengeluarkan biaya politik yang tidak sedikit. Jika ia keluarga pejabat dan penguasa maka ia akan mendapat tiket kelas khusus menuju sebuah kedudukan. Jangan heran yang jadi pemimpin hari ini jauh dari sosok ideal, banyak yang sudah berusia lanjut yang sudah pasti tidak bisa berkontribusi secara optimal, banyak yang kurang berpengalaman malah tidak berpendidikan mendapat kepercayaan karena uangnya setelah itu maka dicari berbagai alasan pembenaran.

 

Masyarakat juga semakin unik, kemampuan memilih secara benar jadi kabur gara-gara kerjaan konsultan politik yang mempermainkan opini dan persepsi masyarakat sedemikian hebat. Sehingga definisi merakyat dan sederhana membuat tata pikir masyarakat menjadi bias. 

 

Mendorong lahirnya pemimpin yang bebas KKN bukan hal mudah diera kepemimpinan yang sarat kepentingan dimana budaya politik transaksi yang subur sat ini. Diperlukan kerja politik yang serius untuk mendorong terbangunnya sistem politik yang ideal, dimana hukum tegak jadi panglima serta peran-peran 

 

lembaga penegak hukum makin diperkuat. 

 

Kita perlu mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin muda yang idealis dan memiliki visi kebangsaan dan kerakyatan yang jelas tentunya dengan ideologi perjuangan yang tegas. Kaderisasi kepemimpinan dimulai dari bangku sekolah dan lembaga perguruan tinggi, untuk itu budaya politik santun dan bertiga harus ditumbuh kembangkan sejak dini. Kepengurusan OSIS ditingkat SLTP dan SLTA harus menjadi dapur latihan kepemimpinan yang benar, lembaga kemahasiswaan di Perguruan Tinggi harus dipastikan menjadi sekolah pemimpin bangsa yang bervisi kebangsaan dan memiliki ideologi kerakyatan yang bersendikan nilai agama dan moral. Sebab yang menjadi pemimpin bangsa kedepan adalah lahir dari produk lembaga pendidikan kita saat ini.

 

Saya punya keyakinan besar, kedepan akan lahir pemimpin-pemimpin idaman, yang memiliki kompetensi yang kuat, visi yang luas kedepan, bermoral serta jauh dari KKN dan perbuatan tidak benar. Masyarakat sudah semakin muak dengan politisi hari ini yang lahir dari budaya KKN, politik uang dan transaksinya. Satu persatu berjatuhan sebelum sempat menikmati kedudukannya dan memperluas politik KKN dan koneksinya.

 

Insaallah Indonesia kedepan akan baik dan saya yakin Provinsi Riau kedepan akan lahir pemimpin yang amanah dan bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa besar yang sejahtera dan terhormat, tegas Tokoh Pemuda Indonesia dari Riau yang terkenal idealisme menyuarakan semangat perubahan, dikenal sebagai profesional sukses Di berbagai industri strategis di perusahaan multi nasional. Azizon Nurza saat ini berkarir sebagai CSR & Corcom Manager disebuah perusahaan tambang batubara terbesar di Provinsi Aceh. ‎(abu)