Rabu, 31 Juli 2024 08:42:00
Chaidir Ketum FKPMR , Bila Tidak Bijak Memilih Pemimpin Alamat Negeri Akan Binasa
PEKANBARU - Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) drh Chaidir. MM mengingatkan segenap masyarakat Riau untuk bijak dalam memilih pemimpin. Sebab, bila salah dalam memimpin, maka alamat negeri akan binasa.
Hal itu dilontarkannya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Silaturahmi dan Milad ke-26 FKPMR, di Balai Serindit Gedung Daerah Riau, Senin (29/7/2024). Milad kali ini bertajuk Riau Istimewakenapa Tak!
Ikut hadir dalam kesempatan itu Pj Gubernur Riau SF Hariyanto serta Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau pada masanya H Saleh Djasit dan Wan Abubakar, anggota DPR Abdul Wahid, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dalam kesempatan itu, Chaidir sempat menyinggung perihal kepala daerah. Hak itu mengingat dalam waktu dekat ini, Riau akan menghadapi ajang Pilkada serentak 2024.
Dikatakan, jika merujuk pada kebijakan lokal Melayu Riau, seorang pemimpin setidaknya harus memiliki sifat yang luhur seperti sidik, amanah, fatanah dan tabligh.
Chaidir juga sempat menyinggung sikap FKPMR terkait penolakan terhadap salah seorang calon Gubernur Riau, yang sempat viral baru-baru ini. Ia menegaskan, pernyataan sikap itu sama sekali tidak unsur Sara, karena FKPMR menyadari betul tentang hal itu.
Tunjuk ajar Melayu Riau juga tidak memperbolehkan menilai seorang pemimpin berdasarkan asal-asal, keturunan hingga eloknya tamiang. Namun semua berdasarkan apa yang telah dilakukan untuk kebaikan daerahnya.
Riau, tambah Chaidir adalah daerah yang paling majemuk di Indonesia setelah Jakarta. Penduduknya juga homogen. Berdasarkan hasil survei beberapa waktu lalu, total etnis Melayu di Riau sebanyak 35 persen. Sisanya terdiri dari berbagai etnis lain seperti Minang , Batak, Jawa, Sunda, Tionghoa dan lainnya. Dalam hal ini, FKPMR berdiri mewakili unsur sebanyak 35 persen tersebut.
Semua memiliki hak untuk memilih pemimpin. Karena itu, bijaklah dalam memilih pemimpin. Bila tidak, maka alamat negeri akan binasa ujarnya. (*)