Senin, 15 Agustus 2016 17:51:00
Dalam Hitungan Hari Sampah Pekanbaru Menghilang, Firdaus di Puji Warga
PEKANBARU, Persoalan sampah di Pekanbaru yang sempat membuat pemberitaan dimedia masa heboh namun dalam hitungan hari Walikota Pekanbaru dan timnya berhasil menghilangkan sampah yang menumpuk di Kota Pekanbaru, para pekerja kebersihanpun sudah mulai normal, Warga Pekanbaru sangat memberi apresiasi kepada Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT, kalau begini kami terus dukung Wali Kota Pekanbaru ujar, Ibrahim Akbar Warga Pekanbaru kepada riauone.com.
Sebelumnnya persoalan sampah menjadi sorotan bahkan Ratusan pekerja kebersihan atau pemungut sampah, lengkap dengan truk pengangkut mengepung Kantor Wali Kota Pekanbaru. Mereka mendesak pemerintah mengeluarkan kebijakan terhadap gaji yang sudah dua bulan tak dibayar.
Ratusan buruh sampah itu mengaku PT Multi Inti Guna (MIG) sebagai pihak ketiga pengelola sampah di Kota Pekanbaru sudah ingkar janji. Gaji pokok dan lembur selama dua bulan tak pernah dibayar pemenang tender sampah Rp 53 miliar ini.
"Akibatnya sudah beberapa hari ratusan kawan-kawan tidak bekerja. Sampah kemudian berserakan di mana-mana," kata Koordinator Umum demonstrasi, Purwanto, di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru, Kamis (9/6/2016) siang.
Menurut Purwanto, sudah beberapa tahun ini Kota Pekanbaru selalu mendapat Adipura atau penghargaan kota terbersih dari Pemerintah Indonesia. Semua itu tidak luput dari peran petugas kebersihan.
"Namun, Pemerintah Kota Pekanbaru seolah menutup mata dengan kesejahteraan buruh atau pekerja sampah. Sudah dua bulan hak kami tidak dibayarkan perusahaan pihak ketiga," kata Purwanto.
Purwanto berharap masalah ini tidak berlarut-larut. Pasalnya, Kota Pekanbaru akan ditimbun sampah karena buruh sampah tidak akan melaksanakan tugas selama gaji belum dibayar.
Oleh karena itu, Purwanto menuntut Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menyelesaikan hak ataupun upah buruh sampah. Mereka juga meminta Pemerintah Kota Pekanbaru menyesuaikan gaji buruh kebersihan Kota Pekanbaru berdasarkan UMK 2016.
"Kemudian, pemerintah wajib memperjelas dan menjamin status serta kesejahteraan pekerja buruh sampah Kota Pekanbaru," ucap Purwanto.
Ratusan pendemo juga mendesak Pemerintah Kota Pekanbaru dan PT MIG sebagai pihak ketiga transparan terkait kontrak pengelolaan sampah senilai Rp 53 miliar.
"Terakhir, mendesak Walikota Pekanbnru Firdaus MT mencopot Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru karena tidak becus mengurusi permasalahan sampah," tuntut Purwanto.
Sejak demo berlangsung dari pagi, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT tak bersedia menerima perwakilan pendemo. Hal ini membuat pendemo ingin menumpahkan sampah dalam truk di depan gerbang kantor Walikota.
Beruntung, aksi ini bisa dicegah petugas kepolisian yang dari awal rajin bernegosiasi supaya demonstrasi tidak berjalan ricuh. Para pendemo juga lebih mendengarkan imbauan polisi dari pada pejabat yang diutus Firdaus MT.
Untuk menenangkan massa, Kabag Ops Polresta Pekanbaru Kompol M Sembiring mengajak perwakilan demonstran berdiskusi. Dia membawa perwakilan demonstran bertemu dengan petinggi Pemko Pekanbaru.
Akibat demo ini, Kantor Wali Kota Pekanbaru beraroma sampah karena dikepung truk pembawa hasil rumah tangga manusia itu. Bau menyengat juga sampai ke jalan.
Aksi yang juga memacetkan jalan itu mendapatkan dukungan dari warga yang melintas. Warga mengaku juga sudah tak tahan dengan tumpukan sampah yang sudah menggunung di Pekanbaru. (abu/roc)
Share
Komentar